agung/ekspres |
Adalah penampilan lima orang Polwan yang membawakan drama tari berjudul Kisah Aditya yang menceritakan sepak terjangnya selama di Purworejo. Adapun kelima polwan yang membawakan tari garapan Rianto Purnomo dari Paseban Bagelen adalah Briptu Nastiti Prawitasari, Brigadir Eva Dwi Indriastuti, Brigadir Ria Prastiani, Brigadir Titis Nahanani, dan Briptu Retno Panji Larasati.
Puluhan tamu undangan, terdiri atas pejabat Polres, Pemkab, pimpinan BUMN dan BUMD Purworejo dibuat terharu menyaksikan perjalanan Aditya sejak kecil hingga dipercaya menjadi Kasat Lantas Polres Purworejo. Bahkan, sejumlah undangan khusus yang duduk di kursi depan, seperti mantan Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg, Dandim 0708 Purworejo bersama Kapolres AKBP Th Arsida Septiana SH tampak tak kuasa menitikkan air mata bangga di akhir pementasan.
Drama tari berjudul Kisah Aditya diawali dengan adegan yang menggambarkan lahirnya seorang bayi laki-laki mungil dan rupawan pada 2 Juni 1984 di sebuah desa di Jawa Barat. Ia tumbuh menjadi anak cerdas, remaja pintar, dan dewasa dengan pribadi yang pendiam, tapi pandai bergaul. Dalam kesehariannya, pria yang akrab dipanggil Adit itu kerap melihat Polisi Lalu Lintas bertugas di jalan raya, tetapi sama sekali tak ada rasa simpatik menjadi Polisi. Namun, pepatah lama “benci menjadi sayang” tampaknya mengena padanya. Singkatnya, pada tahun 2006 Adiitia lulus dari Akpol dan menjadi anggota Polri. Tanggal 23 April 2015 ia ditugaskan menjadi Kasat Lantas Polres Purworejo.
Kejadian unik terjadi saat mengunjungi Polres Purworejo kali pertama. Mungkin karena pembawaan dan penampilannya saat itu yang santai dan tidak menggunakan pakaian dinas, anggota yang sedang piket mengusirnya.
Waktu terus bergulir. Kepribadian yang baik dan jiwa kepemimpinannya yang tangguh menjadikan kinerja Satlantas Polres Purworejo semakin hebat melayani masyarakat. Mengemban jabatan Kasat tidak menjadikannya pribadi tamak dan sombong. Ia dikenal ramah dan tidak segan turun ke lapangan. Sejumlah terobosan dengan cepat dilakukan.
Hingga ketika Aditya menerima surat, gemetar seluruh badan membaca isinya. Aditya mendapat promosi jabatan menjadi Kasat Lantas Polres Kebumen.
Pementasan yang mengalir cair, haru, dan menggugah semangat itu berakhir dengan munculnya Aditya bersama sang istri dan 3 anaknya dari sisi depan panggung. Tokoh Aditya yang diperankan salah satu Polwan pun mengalungkan untaian bunga kepadanya.
Gemuruh tepuk tangan penonton seakan menginginkan pertunjukan tak usai. Dengan raut haru bercampur tetesan air mata di wajahnya, Aditya naik ke panggung. Secara terbata-bata ia menyampaikan kata pamitnya.
“Purworejo memang kompleks, tetapi jalannya seirama, saling memahami, saling mengerti. Itu yang membuat saya sangat salut dan selalu enak tidur selepas tugas. Seumpama boleh tukar tambah, saya kembali kesini boleh,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Purworejo dalam sambutannya mengaku bangga dengan kinerja dan sikap yang ditunjukkan Aditia, baik kepada institusi maupun masyarakat luas. Sejumlah terobosan dilakukan demi menciptakan ketertiban berlalu lintas. Antara lain, bersama jurnalis Purworejo sukses mengadakan Festival Film Lalu Lintas Pelajar 2015 dan mendapat penghargaan dari Polda Jateng di bidang terobosan kreatif.
“Banyak inovasi yang dilakukan oleh Aditya dan semuanya berjalan dengan baik. Semoga di Kebumen dapat mengembangkan karier semakin baik,” ungkap Kapolres. (baj)