ISTIMEWA |
Koordinator Jaringan Gusdurian Kebumen, Rimba Palangka mengatakan acara peringatan hari toleransi internasional tersebut, dibuka dengan nonton film tentang toleransi yang dilanjutkan dengan kegiatan di Car Free Day (CFD) serta pemutaran film lagi di SMA Kutowinangun, besok Rabu (18/11/2015).
Acara CFD itu, dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat dari dari berbagai latar belakang yang berbeda. Baik muslim, OMK (orang muda katholik) st. Maria vianey, dari Klenteng Kebumen termasuk Pemuda Budha, Kristen, IPPNU, dan Komunitas Difa Kebumen dengan anak berkebutuhan khusus yang didampingi orang tuanya.
Aksi dimulai dari depan Gereja St.Maria Vianey (depan Setda Kebumen), mengitari alun-alun dengan mengkampanyekan tentang pentingnya toleransi dan perdamaian. Acara diakhiri dengan duduk bareng di samping Perpusda Kebumen.
“Pada acara terahir diisi dengan sambutan dari perwakilan tiap-tiap peserta, mereka memberi pesan perdamaian bagi kebumen yang ramah bagai semua kelompok agama dan kelompok minoritas,” paparnya.
Rimba menambahkan, acara itu juga diisi dengan belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO), bagi penderita tunarungu dan tunawicara. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk perhatian jaringan Gusdurian Kebumen terhadap anak tunarungu tuna wicara dengan menggunakan bahasa isyarat sebagai alat komunikasi dalam sehari-hari. “Mudah-mudahan akan semakin banyak pihak yang peduli dengan kaum difabel,” ucapnya.
Rangkaian kegiatan itu, menurut Rimba, untuk mendorong hadirnya Kota Kebumen yang ramah bagi semua kelompok agama, suku, dan termasuk kelompok minoritas, difabel.“Belakangan ini banyak kejadian yang menciderai kebhinekaan di Indonesia. Kami ingin mewujudkan toleransi masih ada di Kebumen dan akan terus ada,” katanya.(mam)