ISTIMEWA |
Informasi yang berhasil dihimpun, korban ditemukan pertama kali oleh salah satu warga, Salamun (54) Desa/Kecamatan Pejagoan RT 4 RW 3 sekitar pukul 15.15 WIB.
Saat ditemukan, tubuh korban rusak bercerai berai. Di lokasi kejadian, banyak ditemukan serpihan-sepihan tubuhnya, terceceran di mana-mana. Korban yang ditemukan dalam kondisi tidak membawa identitas pun sempat membingungkan para warga yang menemukan. Beruntung keluarganya masih dapat mengenali ciri ciri korban dari badan yang gemuk, bagian wajah, pakaian dan sandal yang dikenakan korban.
Kapolres Kebumen AKBP Faisal SIK MH melalui Kasat Reskrim Polres Kebumen, AKP Willy Budiyanto dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Dari keterangan pihak keluarga, kata AKP Willy, korban memang sudah dalam kondisi depresi. "Sepulang dari Jakarta, korban sudah dalam kondisi depresi. Korban juga sering pergi dari rumah tanpa tujuan yang jelas," katanya.
Usai melakukan identifikasi jenazah korban akhirnya diberikan kepada pihak keluarga untuk dirawat sebagaimana mestinya. Willy juga menghimbau kepada masyarakat, agar lebih berhati- hati ketika melewati perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Ia menekankan saat berada di perlintasan untuk berhenti sejenak , melihat kiri dan kanan baru kemudian melanjutkan perjalanan kembali. Masyarakat juga diharapkan tidak menyerobot pintu perlintasan kereta saat sudah ditutup.
“Jangan sekali-kali menerobos pintu kereta api. Apalagi saat palang pintu sudah ditutup. Jika nekat menerobos akibatnya akan sangat berbahaya dan bisa mati sia-sia,” ucapnya. (mam)