PUTUT/RADMAS |
PURBALINGGA - Isu adanya pendaki yang sekarat di pos 4 jalur pendakian Bambangan sempat membuat panik Tim SAR dan petugas pendakian Gunung Slamet.
Koordinator Lapangan Tim SAR Purbalingga, Wahyudi mengatakan, isu itu beredar via BBM pada Minggu (15/11/2015) sekitar pukul 07.30 WIB. Isu menyebutkan, ada seorang pendaki dari Bekasi, Vandi, tengah dalam keadan sekarat di pos 4 jalur pendakian Gunung Slamet Bambangan dan membutuhkan pertolongan.
Informasi dari pesan singkat tersebut, kemudian ditindaklannjuti oleh tim SAR dengan mengecek silang ke petugas Gunung Slamet. Ternyata, kabar adanya pendaki yang sekarat tersebut tidak benar karena rombongan asal Bekasi baru mendaki pagi itu pukul 08.00 melalui Pos Pendakian Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja dengan didampingi poter SAR Gunung Slamet.?
?"Kabar yang beredar tentang pendaki asal Bekasi masuk kira-kira pukul 07.00, tapi pendaki asal Bekasi baru naik pukul 08.00. Itu tidak logis, jadi kabar itu tidak benar," kata Wahyudi.
?Yudi menceritakan, sebelumnya kira-kira pukul 01.00 Minggu dini hari, Tim SAR Purbalingga baru saja mengevakuasi pendaki di Pos II, Gilar (18) asal warga Desa Prigi, Kecamatan Padamara, Purbalingga yang terserang hipotermia (hawa dingin)?. Korban, yang terkena hipotermia tersebut langsung dievakuasi dan dibawa turun oleh tim SAR.
?"Korban Gilar berhasil dievakuasi hingga di (base camp) Pondok Pendakian Bambangan. Korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan kondisinya semakin membaik," ceritanya.?
Kapolres Purbalingga AKBP Anom Setyadji SIK melalui Kapolsek Karangreja AKP Jadiman SSos menjelaskan, adanya kabar tersebut memang meresahkan tim SAR, TNI dan Polisi. Pasalnya, kabar tersebut tidak terbukti kebenaranya setelah dilakukan cek.
Jadiman meminta kepada masyarakat agar tidak menyebarkan isu yang tidak bertanggungjawab. Pasalnya, adaya kabar tersebut memiliki dampak yang luas di masyarakat. ?Untuk diketahui, jumlah pendaki Gunung Slamet yang naik dari jalur Bambangan pada hari itu, tercatat di base camp pendakian sejumlah 300 orang.(Jok)"Setelah dicek ternyata kabar tersebut tidak benar dan disebarkan oleh orang tidak bertanggung jawab," kata Wahyudi.(jok)