SUDARNO AHMAD/EKSPRES |
Tak ayal, keberadaan genangan tersebut membuat kendaraan yang melintas memilih untuk melewati jalan di tepi sebelah kanan jalan. Akibatnya arus lalu lintas pun sedikit terhambat karena mendaraan harus mengantri untuk menghindari genangan. Bahkan terlihat warga mendorong sepeda motornya karena mogok di tengah genangan. "Selokannya mampet kayanya, makanya jadi tergenang," ujar seorang pengendara yang lewat.
Diduga, salah satu penyebab banjir di kawasan ini karena tidak berfungsinya sistem drainase. Meski tak parah dan belum memutuskan jalur lalu lintas, beberapa warga berharap Pemkab bisa segera mengantisipasi ancaman banjir.
Salah seorang warga yang melintas, Supono (37)mengatakan, genangan yang ada memang belum mengganggu aktivitas warga. Tapi Pemkab Kebumen diminta untuk tetap waspada dengan datangnya musim hujan. "Hujan sebentar saja genangan sudah banyak terlihat di beberapa tempat. Sepertinya sistem drainasenya tak bekerja maksimal," katanya.
Hujan deras yang mengguyur Kota Kebumen terjadi sekitar pukul 17.00 dan baru reda sekitar pukul 19.00 WIB. Ketinggian genangan di sejumlah titik antara 10 centimeter hingga 20 centimeter.
Adapun, berdasarkan prakiraan cuaca berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi cuaca di wilayah Kebumen tadi malam cenderung hujan. Dengan suhu 24-33 derajat celcius dan kelembaban 60-80 persen. Sedangkan, hari ini BMKG juga meramalkan hujan sedang dengan suhu 24-33 derajat celcius, kelembaban 60-90 derajat.(ori)