• Berita Terkini

    Jumat, 20 November 2015

    Jangan Hanya NU-Muhammadiyah, Paslon Juga Harus Rangkul Semua Kalangan

    Teguh Hindarto
    KEBUMEN (kebumenekspres.coom)- Kampanye pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati peserta Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kebumen diminta lebih menyentuh kelompok masyarakat yang lebih luas. Sebab yang terjadi saat ini, paslon terlihat hanya berkutat pada organisasi masa keagamaan yang memiliki basis massa signifikan seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhamadiyah.

    Peminat Kajian Sosial dan Budaya Teguh Hindarto MTh cukup menyayangkan hal tersebut. Seharusnya, paslon juga merangkul kelompok masyarakat lain yang berada di luar basis massa agama Islam di wilayah Kebumen seperti Katolik, Kristen, Hindu, Konghucu, Budha serta penganut kepercayaan.

    “Seharusnya kelompok-kelompok keagamaan itu juga tidak boleh luput dari perhatian para calon kepala daerah. Mereka  perlu untuk disapa dan dirangkul saat melaksanakan sosialisasi,” katanya kepada kebumenekspres.com kemarin (19/11/2015).

    Menurut Teguh, para pemimpin agama lainnya juga selayaknya disambangi oleh para kandidat Bupati. Hal ini diperlukan agar para kandidat juga  mendapatkan dukungan moral dan spiritual dari mereka. Meskipun jumlahnya hanya minortas, namun keberadaan kelompok agama selain Islam, juga merupakan bagian dari entitas masyarakat Kebumen.

    Bukan hanya itu saja, kelompok agama tersebut juga turut berkontribusi besar terhadap keterpilihan calon kepala daerah, saat proses pemilihan dilangsungkan. “Mereka juga turut berkontribusi, melalui suara yang mereka berikan, maka sudah selayaknya para calon pemimpin daerah juga membagi perhatian yang sama kepada kelompok mereka,” paparnya.

    Dengan bersilaturahmi dan menyambangi para pemimpin kelompok keagamaan di luar basis massa Islam, justru akan menarik simpati yang luar biasa dari pemimpin maupun umat agama tersebut. Pasalnya mereka akan merasa "diuwongke" dan dianggap bagian dari anggota tubuh masyarakat Kebumen. “Hal ini akan membuat kelompok agama non Islam, juga merasa memiliki peran penting disamping peran untuk kelompok lainnya,” ungkapnya. sing individu,” terangnya.

    Teguh menambahkan, terlepas umatnya akan memilihnya atau tidak, namun dengan menyambangi dan bersilaturahmi kepada para pemimpin agama lain, setidaknya seorang calon kepala daerah akan mendapatkan nilai lebih bahwa dirinya dapat menjadi calon bapak yang dapat mengayomi seluruh anak-anaknya. “Bapak yang dapat mengayomi, meskipun  kepada anak yang berbeda agama, mereka dapat hidup dalam satu rumah yang sama, yaitu masyarakat Kebumen,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top