IMAM/EKSPRES |
“Setiap tahun kita selalu mengusulkan formasi. Diperkirakan jumlahnya sekitar 5000 formasi. Namun kalau jumlah secara pasti baru bisa diketahui akhir November ini,” ujar Supriyandono ditemui di ruang kerjanya, Selasa (3/11/2015).
Usulan formasi tersebut, lanjutnya, meliputi kekurangan pegawai di semua satuan kerja. Kendati demikian, sebagian besar didominasi oleh tenaga pendidik dan kependidikan. Banyaknya usulan di tenaga kependidikan, lanjutnya dilatarbelakangi masih tingginya angka kekurangan guru di Kebumen, yakni sebanyak 2.281 orang. “Semuanya kita usulkan sesuai dengan kekurangan jumlah pegawai di Kebupaten Kebumen,” katanya.
Catatan koran ini, Kabupaten Kebumen kekurangan guru sebanyak 2.281 orang. Jumlah tersebut diperoleh dari kebutuhan guru sebanyak 9.114 dan baru tercukupi 6.883. Kekurangan kebutuhan guru terbanyak berada di jenjang pendidikan Sekolah Dasar.
Adapun rincian kekurangan guru meliputi, kebutuhan guru SD sebanyak 6.703 dan baru tercukupi 5.125 sehingga masih kurang 1.578 orang. Sedangkan kebutuhan guru SMP sebanyak 1.629 dan baru terpenuhi 1.217orang sehingga masih kurang guru sebanyak 416 orang. Adapun keburutuhan guru tingkat SMA 328 orang dan baru tercukupi 220 guru, sehingga masih kurang 108 orang. Sedangkan untuk SMK kebutuhan sebanyak 454 guru, baru tercukupi 275 orang, kekurangannya 179 guru.
“Kekurangan guru, tentunya akan berakibat dari kurang optimalnya proses belajar mengajar di sekolah. Jika guru tercukupi maka proses pembelajaran akan efektif. Pembelajaran yang efektif akan membuat berkualitas. Hal ini akan membuat anak berprestasi dan kualitas mutu pendidikan akan meningkat,“ ucap Kabid Administrasi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Dikpora Kebumen Edy Sukamsi SPd MPd. (mam)