agus/radmas |
Salah satu warga sekitar lokasi, Slamet Riyadi (52) mengatakan, sejak satu bulan yang lalu jalur lingkar yang terbuat dari beton sudah terlihat berlubang. Namun karena tidak ada perbaikan yang rutin membuat lubang yang kecil menjadi lebar.
"Lubang yang berdiameter sekitar setengah meter tertutup air. Khawatir akan banyak kecelakaan lagi, warga memasang tanda peringatan dengan membuat bonek di atas lubang jalan sejak lima hari yang lalu,"jelas Slamet Riyadi Selasa (17/11/2015).
Sebelum dipasang bonek di tengah jalan, setiap hari ada pengendara motor yang terjatuh. Seperti pada Senin (16/11) malam, empat pengendara motor terjatuh karena melewati jalan yang berlubang dan tidak ada peringatan disekitar lokasi.
"Semalam saja ada empat kecelakaan dan siangnya juga ada dua pengendara yang terjatuh saat melintas di jalan yang rusak. Karena jalan yang berlubang tidak terlihat pengendara motor disebabkan tertutup air. Kedalaman lubang mencapai 20 sentimeter. Kalau penanganannya tidak lamban kejadian kecelakaan bisa dihindari,"jelasnya.
Lebih lanjut Slamet mengatakan, selain lambannya perbaikan di sekitar lokasi diketahui ada saluran air atau mata air sehingga air keluar terus walaupun sedang musim kemarau.
"Airnya keluar terus sehingga pengguna jalan yang tidak mengetahui lubang jalan akan terjebak. Dikira dangkal padahal dalam. Sudah sering ada kecelakaan di lokasi tersebut,"ujarnya.
Ia berharap, dengan adanya tanda peringatan pengguna jalan akan hati-hati. "Kepada pemerintah, segera diperbaiki jalan yang rusak supaya pengguna jalan nyaman berkendara. Apalagi sebentar lagi menjadi jalur mudik,"harapnya.
Warga lain, Kurniawan mengatakan, jalur lingkar Ajibarang sudah sering mengalami kerusakan. Ia berharap pemerintah segera menangani kerusakan jalan tersebut karena sudah berkali- kali berlubang dan terkadi kecelakaan tunggal. "Kami berharap kerusakan jalan segera tertangani supaya tidak ada korban lagi,"harapnya. (gus)