radarbanyumas |
Koordinator Lapangan Badan SAR Nasional (Basarnas) Cilacap, Amin Riyanto mengungkapkan, korban sempat dinyatakan hilang sejak Jumat (13/11) sore. Namun berdasarkan hasil penelusuran tim gabungan, korban berhasil ditemukan. "Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sekitar sekitar jembatan Sungai Logawa, samping Monumen Panglima Besar Soedirman pada Sabtu (14/11/2015) pukul 09.30 wib," kata Amin saat dikonfirmasi Radarmas, kemarin.
Setelah dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr Margono Soekarjo, untuk divisum sebelum dipulangkan ke rumah duka di Kelurahan Pasir Kidul RT 04/01, Kecamatan Purwokerto Barat.
Teman Korban dalam organisasi Pecinta Alam Mayapada Purwokerto, Ridho Ade menjelaskan kronologis kejadian, berdasarkan informasi yang diterima dari saksi mata, kejadian itu bermula saat korban dan Amidius Amrih, sedang melakukan 'tubing' (meluncur bebas diatas permukaan sungai yang berarus dengan menggunakan ban dalam mobil, red) di Sungai Logawa pada hari Jumat, sekitar pukul 15.00 wib.
Namun, sekitar 10 menit kemudian tiba-tiba arus deras dari hulu Sungai Logawa menghampiri mereka. Korban diduga terbalik dari atas ban yang digunakan untuk 'tubing' akibat adanya peningkatan arus tersebut. Korban yang saat itu diketahui tidak mengenakan pelampung, tiba-tiba terpisah dengan Amidus Amrih di bawah jembatan kereta api, Desa Jipang, Kecamatan Karanglewas.
"Amidus Amrih berhasil menepi, namun korban tidak terlihat lagi setelah mereka terpisah sehingga kejadian tersebut segera diinformasikan ke kita. Korban diperkirakan hilang mulai dari depot pasir yang berlokasi di Desa Jipang," katanya.
Ia mengatakan, pencarian dilakukan sejak Jumat sore hingga sabtu pagi. Pencarian pertama, kami bersama tim gabungan berhasil menemukan ban dalam yang digunakan korban untuk 'tubing' tersangkut di bawah jembatan Sungai Logawa sebelah barat Monumen Panglima Besar Soedirman. "Pencarian berikutnya, teman kami berhasil ditemukan di tempat yang sama dimana ban dalam korban ditemukan," katanya.
Tim gabungan yang terlibat dalam operasi pencarian korban tenggelam itu diantaranya, Tagana Banyumas, kelompok mahasiswa pencinta alam dari sejumlah perguruan tinggi di Purwokerto, personel Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap, Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI), Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI), Jakarta Rescue, Serayu Rescue, dan Tim Reaksi Cepat Perlindungan Masyarakat (TRC Linmas) Banyumas. (why)