agung/ekspres |
Dalam pemilihan secara formatur itu, Angko berhasil meraup 55 suara dari 73 peserta yang memiliki hak suara, sekaligus mengalahkan empat kandidat calon ketua lainnya.
Usai pemilihan ketua, Musda langsung mengamanatkan ketua terpilih untuk membentuk tim formatur yang berjumlah sembilan orang untuk menyusun kepengurusan lainnya, sekaligus diputuskan dalam Musda itu.
Dalam Musda itu muncul sejumlah rekomendasi kepada kepengurusan baru, agar kedepan dapat melindungi seniman Purworejo. Selama ini para seniman di Purworejo merasa tersingkir oleh kebijakan pemerintah yang selalu menghadirkan seniman luar daerah, sehingga mematikan kreatifitas seniman setempat.
“Ini penting karena selama ini, setiap ada event besar di Purworejo selalu mendatangkan seniman dari luar. Pagelaran wayang kulit juga mendatangan dalang luar daerah yang sebenarnya jika untuk nanggap dalang lokal bisa menghidupi seniman Purworejo lebih banyak,” papar dalang senior Purworejo Dr Ki Sutarko Hadi Wacono.
Ini tidak hanya untuk seni pedalangan saja. Namun juga untuk kesenian lainnya, yang sebenarnya di Purworejo cukup banyak. “Tanpa didukung kebijakan pemerintah para seniman ini tidak dapat berkembang secara maksimal,” jelasnya.
Angko sendiri menyatakan komitmennya dengan dunia kesenian Purworejo, menurutnya untuk menyemarakkan seni budaya di Purworejo butuh kebijakan yang berpihak pada kesenian rakyat yang selama ini terpinggirkan. “Dengan dukungan dari berbagai pihak, kami akan berupaya mengangkat berbagai kesenian yang ada di Purworejo,” kata Angko. (baj)