ISTIMEWA |
Sutradara film Nawang Riyadi menjelaskan, ide pembuatan film itu berawal dari ketertarikannya untuk mendokumentasikan makanan-makanan khas di Kebumen, salah satunya yaitu golak. Pasalnya, rata-rata penjual golak saat ini meneruskan usaha para pendahulunya. "Jadi usaha Golak ini ternyata merupakan usaha turun- temurun," tuturnya kepada Ekspres, Selasa (10/11/2015).
Dijelaskannya, setelah melakukan riset, diperoleh kesimpulan, golak ini harus dipertahankan. Karena ini salah satu teknologi pangan yang tercipta sejak jaman nenek moyang. "Sama halnya, seperti thiwul atau oyeg, grontol, dan makannan khas lainnya, saat ini juga sudah semakin sulit dijumpai," katanya.
Selain itu, berdasarkan bentuknya, golak membentuk angka 8 yang menyimbolkan keberuntungan. "Karena angka 8 tidak pernah putus, dan punya nilai. Makanya banyak orang menganggap angka 8 adalah angka keberuntungan. Good Luck, menjadi Golak," bebernya.
Selain golak, siswa SMKN1 Karanggayam ini juga akan memfilmkan tentang kegiatan Karawitan di sekolahnya. Mereka akan menceritakan usaha mereka dalam mempertahankan budaya Jawa melalui kesenian karawitan yang diadakan di sekolahnya itu.
Dalam memproduksi dua film dokumenter ini, para siswa SMKN1 Karanggayam didampingi oleh Teguh Rusmadi dan Insan Indah Pribadi dari komunitas Sangkanparan Cilacap. Dalam prosesnya, Teguh Rusmadi mendampingi dalam hal teknis, seperti bagaimana caranya mengambil gambar dan mengoperasikan kamera. Sementara Insan Indah Pribadi mendampingi dalam hal cerita, konten, isi dan metoda penyutradaraan.
Para siswa SMKN1 Karanggayam sebelumnya memang telah menjalankan Prakerin (Praktek Kerja Industri) di Sangkanparan selama 3 bulan. Dan sebagai bentuk finalnya adalah, membuat karya dalam bentuk Film Dokumenter. Semua kegiatan di Sangkanparan tidak dipungut biaya. Begitu juga dengan pendampingan siswa dalam produksi Film Dokumenter. Komunitas Sangkanparan memfasilitasi sepenuhnya dari peralatan, pendampingan hingga selama proses produksi berlangsung.
Sementara itu salah satu guru pengampu Multimedia SMKN1 Karanggayam Prajna Bhadra Dharmastuti merasa sangat senang, saat para siswanya bisa didampingi dalam produkssi film dokumenter. “Ini sudah ke dua kalinya Pak Insan dan mas Teguh mendampingi produksi Film Dokumenter Pelajar SMKN1 Karanggayam. Di awal tahun sempat mendampingi proses pembuatan film Dokumenter Kampung Cething dan Penyadap Pulut," ungkapnya. (mam)