ADI PRASETYAWAN/RASO |
KARANGANYAR – Warga Ngiri, Desa Ngemplak, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar mendadak gempar kemarin (21/11). Situasi gempar itu seiring penemuan mayat laki-laki tanpa identitas di saluran air di tepi Jalan Karangpandan-Tawangmangu. Mayat tersebut kali pertama ditemukan warga yang sedang mencari rumput.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Solo di lokasi kejadian, sesosok mayat itu ditemukan kali pertama oleh Sunarso, pencari rumput, sekitar pukul 14.30. Di tengah memotong rumput, dia tiba-tiba mencium bau busuk dari saluran air. Saat dicek, sesosok mayat sudah dalam kondisi membusuk.
Sunarso yang semakin penasaran kemudian mendekati mayat itu. Saat dicek kondisinya telanjang bulat. Tubuhnya di bagian dada lebam, kepalanya tinggal tengkorak. Selain itu, rahang bawah juga copot, bahkan di bagian kelamin tak lagi berbentuk. Namun bagian tubuh lain masih utuh.
Lokasi penemuan mayat tertutup semak belukar. Meskipun berada di pinggir jalan, namun orang yang melintas tak menduga ada mayat di saluran air tersebut. Temuan mayat itu langsung dilaporkan ke Polsek Karangpandan. ”Waktu saya temukan posisi tubuhnya terlentang tanpa mengenakan pakaian. Tubuhnya sudah membusuk, kemungkinan sudah beberapa hari,” tutur Sunarso, saat ditemui di lokasi kejadian.
Tak lama kemudian petugas Polsek Karangpandan dibantu tim relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mengevakuasi mayat tersebut. Petugas tidak menemukan indentitas mayat secuil pun. Mayat tersebut kemudian dibawa ke forensik RSUD Dr Moewardi, Solo. Temuan itu sempat menjadi tontonan warga setempat. Bahkan arus lalu lintas tersendat.
Kapolsek Karangpandan AKP Aris Dwi Handoko menjelaskan, mayat tersebut diduga sudah meninggal sejak lima hari lalu. Hal itu dilihat dari tubuh mayat yang membusuk. ”Hingga saat ini kami masih melakukan penyelidikan," terangnya, saat ditemui di lokasi kejadian.
Dugaan sementara, lanjut kapolsek, mayat tersebut merupakan korban pembunuhan yang sengaja dibuang untuk menghilangkan jejak. Pelaku sengaja mengambil pakaian dan identitas korban agar sulit dikenali.
”Dugaan sementara korban pembunuhan. Ada luka lebam di bagian dada, rahangnya juga hancur. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), mayat tidak mengenakan pakaian. Selain itu tidak ada identitas apa pun di lokasi," terang kapolsek.
Untuk itu, mayat dibawa ke RSUD Dr Moewardi, Solo, untuk diotopsi. Dia juga mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan sanak saudaranya, segera melaporkannya ke Polsek Karangpanadan. (adi/un)