IMAM/EKSPRES |
Dalam pemeran tersebut sedikitnya terdapat 12 pelukis dan 29 guru PGRI yang memamerkan lukisannya. Pameran yang bertujuan meningkatkan kreatifitas dan kompetensi seni para guru tersebut dilaksanakan pada tanggal 16-21 November di Gedung PGRI Kebumen.
Ketua PGRI Kebumen Tukijan SPd mengatakan, berbagai kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka menyambut HUT PGRI diantaranya, Karya Ilmiah, Karya Tulis, Sarasehan Budaya, Menyanyi Tunggal, Lomba Bercerita, dan Olah Raga, meliputi Tenis Lapangan, Tenis Meja dan Voli. “Semua ini dilaksanakan semata-mata untuk memajukan PGRI,” tuturnya kepada kebumenekspres.com, Jumat (20/11/2015).
Bagi Tukijan, dengan adanya kegiatan lomba akan meningkatkan kompetisi para guru untuk terus berkarya. Kompetensi para guru akan dengan sendirinya meningkat, saat mengikuti beberapa perlombaan. Maka dari itu upaya-upaya dan terobosan peningkatan kompetensi mutlak untuk terus dilakukan, terlebih rencananya UKG akan dilaksanakan setiap tahun. “Setiap kompetensi tentu ada poinnya, maka dari itu in penting untuk dilaksanakan,” katanya.
Ketua Panitia Pelaksana Drs Eko Sujarwo mengatakan, puncak kegiatan akan dilaksanakan dengan Upacara Peringatan HUT PGRI dan Hari Buruh, rencananya upacara akan yang dilaksanakan parkiran Objek Wisata Suwuk dengan inspektur upacara Pj Bupati Kebumen H Arief Irwanto MSi. Pemilihan parkiran suwuk lanjutnya, bukan tanpa alasan, ini untuk lebih mengenalkan obwis Suwuk kepada masyarakat Kebumen. “Semakin banyak masyarakat yang mengenal obwis pantai Suwuk, tentunya akan semakin ramai juga obwis tersebut dikunjungi,” jelasnya.
Salah satu pelukis Cho Chro Tri Laksono (57) mengatakan, dalam setiap lukisan terdapat makna. Harga dari lukisan ditentukan dengan kepuasan jiwa dan rasa sang pelukis. Pada karyanya yang diberi nama “Sih ing Suh” menceritakan kasih sayang dan kewajiban orang tua pada anaknya. Kendati harus bersusah payah dan mengalami banyak penderitaan orang tua, orang tua harus menyelamatkan anaknya dari kesengsaraan dan mengantarkannya hingga ketempat yang mulia. “Lukisan ini saya bandrol dengan harga Rp 50 juta,” ucapnya sembari menunjukan lukisan. (mam)