agung/ekspres |
PURWOREJO--Kebakaran hutan rakyat di Desa Kaliharjo, Kecamatan Kaligesing sejak Minggu (1/11) siang hingga kemarin masih terjadi. Hanya saja intensitasnya semakin menurun setelah dilakukan upaya pemadaman oleh warga dibantu unsur Muspika Kaligesing, Selasa (3/11).
Kepala Desa Kaliharjo, Puji Astuti menyatakan bahwa kerugian yang terjadi akibat kebakaran itu belum bisa ditaksir. Adapun luas lahan terbakar diperkirakan mencapai 2 hektar.
"Kerugiannya tidak terlalu banyak karena yang terbakar sebagian besar daun kering yang ada di bawahan tegakan pohon. Sementara pohonnya tidak terbakar," ujar Puji Astuti.
Dikatakan Puji, dalam dua hari kejadian itu yang terbesar pada Senin (2/11) malam, dimana api terlihat merona merah dan terlihat jelas dari jalan utama Purworejo-Kaligesing. "Yang paling besar ya Senin malam. Apinya terlihat sangat besar. Mungkin yang terbakar adalah kayu-kayu lapuk yang ada di bawahnya," imbuh Puji Astuti.
Untuk memastikan kondisi tetap terjaga, unsur Muspika Kecamatan yang terdiri dari Camat Budi Wibowo SSos, Kapolsek AKP Panpandi dan Danramil Kapten Sutapa langsung ke lapangan bersama masyarakat menaiki kawasan perbukitan yang terbakar.
"Beberapa titik memang masih ada bara yaitu berasal dari tumpukan-tumpukan kayu yang ada," ujar Camat Budi Wibowo.
Dalam pengamanan itu, hal yang dilakukan antara lain memisahkan tumpukan-tumpukan kayu yang berpotensi terbakar serta menjauhkan dedaunan dari lokasi terdekat dengan api.
"Untuk titik yang masih ada bara apinya kita padamkan dengan peralatan yang dibawa," ujar Budi Wibowo.
Kapolsek Kaligesing, AKP Panpandi menambahkan penyebab munculnya api diduga kuat akibat gesekan benda kering yang ada di hutan. "Potensi adanya gesekan dalam musim kemarau ini sangat tinggi. Bisa saja antar pohon, ataupun gesekan dengan batu. itu bisa memicu munculnya api," ujar Panpandi.
Sementara itu, Salman dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo yang turut memantau kebakaran itu meminta masyarat untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak bermain api di kawasan hutan kering. "Jangan membuang puntung rokok sembarangan ataupun meninggalkan api jika melakukan pembakaran lokal" kata Salman. (baj)