IMAM/EKSPRES |
Beberapa varietas padi yang telah ditemukan diantaranya, panjatan wangi bulat, Panjatan wangi panjang, panjatan merah panjang, panjatan merah wangi, panjatan hitam wangi bulat, panjatan wangi panjang dan lain sebagainya. Selain itu dari bermacam-macam padi temuannya terdapat juga benih padi pelangi, mana varietas tersebut dapat mengeluarkan beras berbagi macam warna, seperti merah, hitam, putih dan warna susu. Bahkan terdapat pula benih padi yang berwarna merah putih.
Pria lulusan manajemen industri UII Jogjakarta tahun 1991 ini menjelaskan, secara garis besar benih padi dibagi menjadi beberapa varian diantaranya jenis, warna, rasa dan aroma. Proses yang dilakukan adalah dengan menyilangkan dengan varietas satu sama lain. Prosesnya padi berbeda varietas ditanam dengan cara saling berdekatan satu sama lain. Saat tanaman padi berbunga, maka tanaman tersebut disatukan dengan cara digoyang-goyangkan. “Serbuk sari dari tanaman yang satu akan membuahi putik dari tanaman satunya yang berbeda varietas, hal ini akan memunculkan varietas baru,” tutur Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Sinar Mutiara, RT 1 RW 2 Kelurahan Panjatan Kecamatan Karanganyar tersebut.
Setelah mendapatkan varietas baru lanjutnya, maka benih tersebut harus dites kualitasnya. Caranya, dengan mengambil tiga kilogram benih padi dibagian tengah sawah. Alasannya, biji padi yang berada di tengah sawah masih murni dan tidak terkontaminasi dengan varietas tanaman padi tetangga. Biji padi tersebut kemudian ditanam dan ambil tiga kilogram yang berada di bagian tengah untuk ditaman kembali. “Proses ini harus dilaksanakan berulang-ulang, hingga semua tanaman padi berukuran dan berbuah sama. Ini yang membutuhkan waktu lama, untuk menemukan satu varietas saja membutuhkan waktu bertahun-tahun,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kebumen, Ir Pudji Rahayu memberi apresiasi yang tinggi atas penemuan padi yang dilakakukan oleh Ir Purnomo Singgih, Karena adanya penemuan tersebut pada prinsipnya sangat membantu Pemerintah Kebumen. Namun setiap ada penemuan, seharusnya dilaporkan dan dihak patenkan.
Pasalnya untuk menemukan satu varietas saja, diperlukan uji coba sebanyak 10 kali tanam. “Saya sudah menyarankan kepada pak Purnomo untuk melaporkan untuk dipatenkan dan disertifikasi. Kalau para petani Kebumen banyak yang kreatif tentu akan sangat bagus untuk memajukan para petani,” ucapnya. (mam)