ARIEF BUDIMAN/RASO |
Murid-murid yang keracunan adalah Junior, 9; Terma Repiana, 9; Wulan, 10; Navra, 10; Teo, 9; Alvin, 9; Lintang, 9; Nabila, 10; dan Candra 9. Hingga berita ini ditulis, Candra masih dirawat di Puskesmas Gatak. Sedangkan teman-temannya yang lain diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik.
Ditemui di Puskesmas Gatak, Candra mengatakan, usai mengikuti olahraga sekitar pukul 09.00, salah seorang temannya membeli jus jambu di pedagang keliling yang mangkal di sekitar sekolah. Minuman itu kemudian dinikmati bersama-sama.
”Saya dikasih teman. Itu jusnya cuma satu terus dibagi-bagi, dimakan bersama,” terangnya. Satu jam kemudian, Candra merasa pusing dan mual diikuti muntah-muntah. Kondisi serupa dialami delapan teman lainnya.
Mengetahui kejadian tersebut, para guru segera membawa kesembilan murid tersebut ke Puskesmas Gatak untuk mendapat penanganan medis. Delapan murid diizinkan pulang ke rumah karena kondisinya membaik. Sedangkan Candra masih dalam perawatan karena kepalanya pusing dan badan lemas.
Tante Candra, Diah mengatakan, keponakannya itu paling banyak minum jus jambu. Yaitu hampir separonya. “Makannya dia yang paling sering muntah-muntah,” papar Diah.
Berdasar keterangan Diah, jus jambu yang dijual pedagang keliling adalah sisa penjualan pada hari sebelum kejadian. Setelah disimpan di lemari es, jus jambu dijual kembali pada keesokan harinya.
Sementara itu, beberapa guru SD Trangsan 3 ditemui di Puskesmas Gatak enggan berkomentar banyak terkait peristiwa ini. ”Habis olahraga minum itu (jus jambu) selang beberapa jam pusing,” ujar salah seorang guru.
Kapolres Sukoharjo AKBP Andy Rifai melalui Kapolsek Gatak Iptu Yulianto menerangkan, penyebab pasti murid-murid mengalami mual, muntah dan pusing masih dalam penyelidikan. ”Kami selidiki dulu. Harus kroscek dari penjualnya juga,” tandas Yulianto.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Solo, penjual jus jambu berinisial Kty, 37. Dia sudah berjualan di SDN Trangsan 3 sejak setahun lalu. Selama ini, Kty berjualan gulali dan mi. Jus jambu yang dijual pagi kemarin hanya berjumlah enam bungkus plastik. (yan/wa)