agus/radmas |
Kepala SDN 1 Pekuncen, Joko Priyanto mengatakan, kejadian tersebut diketahui oleh Slamet, penjaga sekolah yang datang pagi hari pukul 06.00. Saat itu, Slamet akan membuka ruang perpustakaan dan usai membuka pintu kaget melihat asbes sudah ambruk. "Setelah itu, penjaga sekolah mengecek lokasi kemudian melaporkan kepada saya dan guru sebelum pukul 07.00. Saya melanjutkan laporan ke pihak UPK Pekuncen yang langsung ditindaklanjuti dengan kedatangan Kepala UPK dan staf ke lokasi,"jelas Joko.
Ruang perpustakaan tersebut, lanjut Joko, bukan hanya menjadi tempat baca siswa tetapi merupakan ruang serba guna karena keterbatasan ruang menjadikan ruang yang ambruk menjadi tempat pertemuan ataupun menyimpan alat peraga siswa. Ruang tersebut satu bangunan dengan dua ruang lain yaitu ruang kelas I dan VI. "Ruang yang asbesnya ambruk menjadi satu bagunan dengan kelas I dan VI. Untuk bangunan yang ambruk, merupakan ruang serba guna dengan berbagai kegiatan, bisa untuk aula, perpustakaan dan ruang penyimpanan alat-alat peraga,"jelasnya.
Terkait ambruknya kontruksi atas asbes yang dibuat tahun 2007 lalu, katanya, diduga karena material bangunan berupa kayu sudah lapuk. Hal itu bisa dilihat dari bekas kayu yang sudah dimakan rayap. Dengan kondisi tersebut, Joko juga mengkhawatirkan kontruksi atas asbes dua kelas yang lain. "Mulai hari ini (kemarin, red) dua kelas dikosongkan khawatir bisa ambruk karena kontruksi bangunan atas asbes sama dengan ruang kelas yang ambruk. "
"Sehingga siswa sudah kami pindahkan ke lokasi yang aman. Dan apakah nanti ada pergantian kelas atau pinjam tempat ke rumah warga, masih kita bicarakan dengan komite dan walimurid serta warga sekitar sekolahan,"jelasnya.
Kondisi ruang yang ambruk masih dibiarkan, terlihat asbes menutupi ruangan dan beberapa alat peraga mengalami kerusakan. Dari luar ruang, atas sekolah sudah terlihat melengkung. Kepala UPK Pekuncen, Tohirin mengatakan, ambruknya ruang tersebut sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Banyumas. Diharapkan pada tahun 2016 mendatang dapat dianggarkan untuk perbaikan. (gus)