agung/ekspres |
Dari informasi yang berhasil dihimpun, terduga penipu sudah diintai beberapa waktu oleh sekelompok sales aksesoris resmi. Setelah memastikan buruannya berada di sebuah warung kopi untuk menawarkan barangnya, sales lain langsung menyergap dan memukulinya.
"Sales itu tidak bisa apa-apa saat dihajar beramai-ramai," ujar Suratman, salah seorang saksi.
Melihat kejadian itu, spontan warga yang berada di sekitar lokasi langsung melerai dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Bagelen. Muh sendiri yang pingsan setelah dihajar langsung dibawa ke Puskesmas Bagelen untuk mendapat penanganan. Karena peralatan kurang memadai, Muh selanjutnya dibawa ke Puskesmas Dadirejo yang memiliki fasilitas rawat inap.
Pengusaha aksesori warga Lubang Sampang Butuh, Slamet Athin mengatakan, aksi yang diduga dilakukan Muh sudah meresahkan pengusaha aksesori. Sejumlah sales, lanjutnya, menyelidiki hilangnya barang dan uang setoran, hasilnya mengerucut pada keterlibatan Muh.
"Modus terduga pelaku adalah mengaku sebagai sales resmi, lalu mengambil barang di toko dan meminta pembayaran, namun uang tidak disetor. Untuk mengelabui toko, pelaku mengambil aksesori retur dari toko lain, seperti tambal sulam saja," kata Slamet.
Meski hanya aksesori, namun kerugian yang ditimbulkan Muh mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah perpengusaha. Slamet mengaku menderita kerugian hingga Rp 70 juta. "Padahal yang jadi korban ada sekitar 20 pengusaha. Kerugian besar sebab aksi itu sudah berlangsung berbulan-bulan," ucapnya.
Sementara itu, Kapolsek Bagelen AKP Sarjana mewakili Kapolres AKBP Th Arsida Septiana SH membenarkan adanya penangkapan terduga penipu itu. Namun ia menyayangkan adanya aksi pemukulan terhadap Muh. "Kami akan melakukan penahanan terhadap Muh dan meminta keterangan untuk penyidikan," ujar Sarjana. (baj)