pututjoko/radmas |
Korban Parsiun menceritakan, saat itu ia sedang memperdalam sumur. Namun, setelah berapa lama di dalam sumur ia merasa lemas dan pusing. Karena merasa tidak kuat kemudian ia meminta bantuan ke temanya yang ada di atas dan membantu menggali sumur. "Teman saya Partono di atas mennarik tanah yang sudah saya gali, karena pusing saya minta untuk naik," katanya.
Saksi mata, Partono (35) mengatakan, karena bingung untuk menaikan temanya kemudian ia meminta bantuan masyarakat lain dan menghubungi pihak Mapolsek Bukateja guna meminta bantuan. "Sudah bingung, takut terjadi apa-apa karena Parsiun sudah bilang sudah lemas," katanya.
Tidak berselanng lama, bantuan dari masyarakat berdatangan. Namun, masyarakat takut untuk turun ke dalam sumur sedalam 20 meter tersenbut. Polisi yang tidak dilokasi langsung mengecek kondisi korban dan menghubungi SAR Purbalingga.
Kapolres Purbalingga AKBP Anom Setyadji SIK melalui Kapolsek Bukateja AKP Supono SH menceritakan, saat itu saya berpikir kondisi korban dalam keadaan kritis akibat kurang oksigen. Jadi bila harus menunggu tim SAR datang membutuhkan waktu dan keadaan korban akan semakin parah. "Dengan alat seadanya saya mencoba turun dan menyelamatkan korban," jelasnya.
Kondisi korban yang sudah lama di dalam sumur membuat evakuasi sulit dilakukan. Sehingga, Supono langsung berinisiatif membawa tali yang diikatkan ke kranjang untuk mengangkat korban dari dalam sumur. Setelah, korban bisa dimasukan ke dalam kranjang, Supono memberikan aba-aba agar masyarakat yang ada di atas untuk mengangkat kranjang tersebut.
Setelah berhasil diangkat, korban langsung dilarikan ke puskesmas Bukateja guna mendapatkan pertolongan medis oleh masyarakat. Setelah mendapatkan perawatan medis dan korban kembali membaik korban diijinkan untuk pulang ke rumah. Kapolsek Bukateja yang berhasil menyelamatkan korban. Langsung mendapatkan tepuk tangan dan sorakan dari masyarakat saat keluar dari sumur tersebut. (jok)