fuad/ekspres |
Warga yang takut truk meledak, berhamburan menyelamatkan diri. Situasi pun sempat mencekam saat upaya pemadaman api berlangsung.
Sopir dan kenet berjibaku memadamkan api menggunakan alat pemadam yang mereka bawa. Mereka juga dibantu kru truk LPG yang berada di belakangnya. Kepanikan kembali terjadi saat tabung pemadam habis, padahal kobaran api belum bisa dipadamkan. Alat serupa dari truk LPG lainnya juga belum mampu menjinakkan si jago merah.
Beruntung, ada warga setempat yang memiliki alat pemadam sehingga api bisa dikuasai dan tak sampai menjalar ke bagian tangki LPG. Satu unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kebumen juga datang ke lokasi untuk melakukan langkah-langkah pengamanan. "Alhamdulillah saat kami tiba kondisi truk sudah bisa diamankan, tapi kami tetap stand by mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan," ujar Kasie Kedaruratan BPBD Kebumen, Arif Rahmadi SSos, semalam.
Sopir truk, Joko (40), menuturkan, api diduga berasal laher truk yang jebol sehingga menimbulkan percikan api dan asap. "Untungnya bisa segera diatasi dan tak sampai merembet ke bagian tangki," kata Joko di lokasi kejadian.
Sedianya, ujar dia, truk tersebut akan dibawa ke salah satu stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE) di Yogyakarta setelah mengambil gas elpiji di Cilacap. "Sik yo mas, tak mangan karo ngaso sit. Iki engko meneh le mikir," jawabnya singkat.
Hingga tadi malam, truk naas tersebut masih terparkir di tepi jalan Raya Kutoarjo, tepatnya di sebelah timur makam Sijago sambil menunggu perbaikan. Warga pun terlihat masih berbondong-bondong melihat truk tersebut.
Kapolres Kebumen AKBP Faizal SIK MH menghimbau kepada para sopir untuk selalu aktif melakukan pengecekan kendaraan sebelum memulai perjalanan. Sehingga hal seperti ini tidak akan terulang kembali. "Pastikan kendaraan dalam kondisi prima untuk menghindari terjadinya musibah," kata Kapolres seperti dituturkan sejumlah anggota Satlantas Polres Kebumen yang mengatur arus lalu lintas. (has/mam)