TRI WIDODO/RASO |
Perusakan terjadi sekitar pukul 13.45 saat Salim tidak di rumah. Siang itu, hanya ada anak dan istri Agus, Sri Pujianti. Sri yang berada di ruang belakang kaget mendengar suara kacah pecah. Setelah dicek, ternyata kaca jendelanya berantakan dan terdapat beberapa batu berukuran sebesar kepala orang dewasa.
Kejadian itu langsung dilaporkan ke suaminya yang sedang berada di kantor DPRD Boyolali. “Saya tidak terima dengan perbuatan ini,” tegas Agus. Menurut dia, selama ini tidak merasa punya musuh. “Saya tidak pernah punya musuh,” imbuhnya.
Sementara itu, berdasar keterangan warga sekitar, pelaku pelemparan rumah Agus mengendarai sepeda motor, bertubuh kecil, mengenakan kaus lengan panjang berwarna kuning. Pelaku masuk ke halaman rumah dengan berjalan kaki. Wajah pelaku tidak terlihat jelas karena mengenakan helm dan masker.
“Tadinya saya kira bawa hantaran atau apa. Tapi tiba-tiba terdengar suara keras, duaarr… dan pelaku lari,” tutur salah seorang warga.
Begitu mendengar kaca pecah, tetangga Agus keluar rumah dan berusaha mengejar pelaku tapi tak berhasil. Pelaku kabur menggunakan sepeda motornya.
Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi. Pihaknya telah melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku. “Bisa jadi ada pihak-pihak dari luar atau dari mana yang melakukan provokasi karena Boyolali lali saat ini sudah aman,” tandas Budi. (wid/wa)