GUNTUR AGA TIRTANA/Radar Jogja |
Ketua Dewan Pembina Sukarno Center, Sukmawati Sukarno mengatakan, sebagai seorang Insinyur, pemikiran Sukarno tidak terlepas dari arsitektur bangunan yang ditemuinya. Menurut putri keempat Sukarno dari istri Fatmawati tersebut, di setiap lokasi dan tokoh yang dikunjunginya, selalu memberi inspirasi. "Termasuk candi-candi yang dikunjunginya, ia (Sukarno) sadar kemegahan candi di Jogja merefleksikan kemegahan bangsa Indonesia di masa lalu," ujar Sukmawati.
Sayangnya Sukma mengaku tidak hafal pidato Bung Karno mana saja yang terinspirasi dari candi di DIJ. Terdapat sekitar 23 candi dan situs di DIJ yang masuk menjadi President Sukarno Heritage List. Dari jumlah itu, beberapa di antaranya Candi Ratu Boko, Candi Ijo, hingga Situs Mangir.
Juga terdapat bangunan bersejarah yang masuk, seperti Keraton, Puro Pakualam, rumah persembunyian Bung Karno, kampus UGM dan UII. Untuk tokoh di DIJ, Bung Karno disebutnya sering berkunjung ke rumah maestro patung Edhi Sunarso dan museum Affandi. "Bung Karno sangat mengagumi mahakarya yang dibuat pada zamannya," ujarnya.
Kenangan terhadap sang proklamator juga diungkapkan putri maestro lukis Affandi, Kartika Affandi. Menurutnya, saat berkunjung, Bung Karno maupun Affandi biasa bertemu dalam situasi informal, seperti mengenakan kaos oblong atau hanya memakai sarung. Bung Karno juga memesan lukisan dari Affandi yang dibayar dengan mengangsur. Pertemuan Affandi dengan Bung Karno juga bisa menjadi inspirasi lukisan. "Pertemuan dengan siapa saja, bisa menginspirasi," teran Kartika.
President The Sukarno Center, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputre Suyasa III menargetkan pada 2020 mendatang seluruh heritage Sukarno di Indonesia sudah selesai didata. Selain di DIJ, situs Heritage Sukarno juga ada di Bali, Aceh, Riau, Jawa Timur,Jawa Tengah dan Jawa Barat. Nantinya heritage list tersebut akan dibuat menjadi buku ensiklopedia Sukarno dan diterjemahkan dalam enam bahasa di dunia.
"Kebesaran seorang Sukarno juga harus diketahui oleh dunia, karena punya jejak sejarah yang hebat," ujar anggota DPD RI dari Bali tersebut.
Sementara itu Gubernur DIJ Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X dalam sambutanya yang dibacakan Asisten Sekprov Bidang Pemerintahan dan Kesra Sulistyo mengingatkan kembali tentang ajaran yang digagas Bung Karno, yaitu Pancasila dan Trisakti. Menurut HB X, Pancasila dan Trisakti masih relevan diparaktikkan saat ini. (pra/jko)