• Berita Terkini

    Kamis, 12 November 2015

    Tekan AKI dan AKB, Pemkab Kebumen Luncurkan Geppak dan Osos

    imam/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Dalam upaya menekan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), Pemkab Kebumen meluncurkan program Gerakan Percepatan Penurunan AKI - AKB (Geppak) dan One Student One Client (Osos).

    Peluncuran program dilakukan  di Puskesmas III, Kebumen, Rabu (11/11/2015). .Hadir kemarin, Pj Bupati Kebumen H Arief Irwanto MSi sekaligus meluncurkan program Geppak dan Osos, Kepala Dinkes Kebumen dr Hj Rini Kristiani M Kes, Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong M Madkhan Anis S Kep Ns dan Kepala Puskesmas III kebumen H Tri Tunggal Eko Sapto SKM MPH.

    Di saat bersamaan dilaksanakan penandatangan Komitmen bersama antara Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong M Madkhan Anis S Kep Ns dan Kepala Puskesmas III Kebumen H Tri Tunggal Eko Sapto SKM MPH, Bidan Desa Sewilayah Puskesmas III, seluruh Ketua RT dan RW sewilayah Kebumen dan seluruh Kader Posyandu.

    Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dr Yulianto Prabowo M Kes  mengatakan, saat ini di Provinsi Jawa Tengah terdapat 511 angka kematian Ibu dan bayi. Kebumen menduduki urutan ke 21. Dengan adanya program tersebut diharapkan angka kematian ibu dan bayi dapat diturunkan. Teknis pelaksanaannya, pemerintah Kabupaten dapat membuat Buser ibu hamil yang selalu memburu setiap ada ibu hamil.

     “Buser yang terdiri dari mahasiswa, bidan desa dan pihak lainnya akan memantau ibu hamil, mereka akan mengingatkan untuk meminum obat dan menjaga kesehatan.Program ini akan diselaraskan dengan Program Provinsi dan jika berhasil dapat menjadi percontohan program nasional," ,” jelasYulianto Prabowo.

    Kepala Puskesmas III kebumen H Tri Tunggal Eko Sapto SKM MPH mengatakan, awalnya ide gagasan program tersebut murni dari dirinya. Setelah itu ia mengkomunikasikan dengan teman-temannya untuk melakukan hal bersama-sama. Gerakan ini akan melibatkan beberapa pihak diantaranya Bidan, Kades dan perangkat, LSM, Mahasiswa, Kader PKK dan Tomas. Dengan adanya pantauan tersebut maka jika terdapat ibu hamil yang beresiko tinggi (Risti) dapat segera di lakukan perawatan sejak dini, dengan menghubungi dokter spesialis. “Mudah-mudahan tahun 2016 tidak ada lagi AKI dan AKB,” katanya.

    Acara tersebut dibuka langung oleh PJ Bupati Kebumen H Arief Irwanto MSi dalam sambutannya menegaskan, program ini merupakan langkah yang sangat penting. “Di tahun 2014 Kebumen peringkat 14 AKI dan  AKB, tahun 2015 peringkat ke 21. Namun bukan peringkat yang penting tapi bagaimana kita berusaha menyelamatkan ibu dan anak,” paparnya.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kebumen dr Hj Rini Kristiani M Kes juga menyampaikan keprihatinannya atas minimnya jumlah bidan. Saat ini jumlah bidan di Kebumen hanya 608 orang. Sedangkan jumlah ibu hamil sebanyak 21 ribu yang 750 diantaranya beresiko tinggi. Dengan perbandingan tersebut maka setiap bidan sedikitnya harus menangani 30-35 ibu hamil.
     (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top