agung/ekspres |
Berangkat dari keprihatinan dan rasa tanggungjawab untuk menelurkan anak-anak berprestasi yang memiliki pengetahuan luas, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Kaligesing mengkampanyekan anak berada di ruang perpustakaan sebelum mereka mengikuti kegiatan belajar mengajar pertama.
"Anak adalah usia emas dimana mereka harus dibiasakan pada pola-pola yang baik. Kami mendorong semua sekolah dasar yang ada di Kaligesing untuk bisa menggelorakan senang membaca dengan memasukkan mereka lebih awal dari jam belajar biasanya," ujar Kepala UPT Dindikbudpora Kaligesing Kuncoro SPd, Kamis (19/11).
Dikatakannya, program itu tidak akan mengganggu aktivitas belajar siswa karena setiap siswa hanya akan berada sekitar seperempat jam di perpustakaan. "Jika selama ini kita masuk ke kelas pada pukul 07.00, maka seperempat jam sebelumnya anak akan dimasukkan ke perpustakaan dulu," tambahnya.
Selama ini, disaat menunggu waktu jam pelajaran dimulai, waktu anak hanya dihabiskan untuk bermain dengan rekan sebayanya baik di dalam maupun di luar ruangan. "Daripada mereka hanya bermain, lebih baik kita arahkan untuk berada di ruang perpustakaan. Di dalam perpustakaan mereka bebas menentukan bacaan yang mereka sukai," imbuh Kuncoro.
Lebih jauh Kuncoro mengatakan bahwa kampanye gemar membaca itu untuk menindaklanjuti program dari pemerintah pusat yang belum lama ini menggelar kampanye di Purworejo. "Secara resmi, program ini kami sampaikan dalam upacara bendera hari Senin (16/11) lalu di SD Kaligesing. Dan akan ditindaklanjuti oleh sekolah-sekolah lain. Saya dan Pengawas juga akan turun ke sekolah-sekolah dalam setiap upacara bendera untuk memotivasi anak," katanya.
Sementara itu, Kepala SDN Kaligesing Supriyono SPd mengaku bahwa sekolahnya mendukung program yang disampaikan Kepala UPT Dindikbudpora Kaligesing. Hal itu sangat efektif untuk mendorong anak mencintai dan membaca buku.
"Banyak buku yang ada di dalam perpustakaan, tidak menutup kemungkinan sekolah untuk menambah referensi buku sesuai kebutuhan anak. Karena semakin banyak bahan bacaan yang ada akan semakin membuat anak betah di perpustakaan," kata Supriyono. (baj)