• Berita Terkini

    Sabtu, 14 November 2015

    Warga Gempar: Truk LPG 21 Ton Nyaris Terbakar di Pertigaan Sijago Selang

    fuad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Kepanikan luar biasa terjadi di pertigaan Sijago Selang Kebumen, Jumat (13/11/2015) petang jelang shalat Maghrib sekitar pukul 17.45 WIB tadi.

    Sebuah truk trailer bermuatan 21.000 kg LPG mendadak terhenti persis di tengah pertigaan saat hendak membelok dari arah selatan. Bukan soal truk mogok itu yang bikin warga dan pengguna jalan panik. Pasalnya dari arah ban belakang truk trailer, tiba-tiba muncul kepulan asap putih tebal disertai jilatan lidah api dan bau menyengat.

    Seketika kepanikan pun tercipta. Apalagi saat sopir truk trailer nopol AD 1385 ND, Joko (40), meneriaki warga agar segera menyingkir, minimal satu kilometer dari lokasi kejadian. "Bahaya-bahaya lari, menyingkir 1 kilometer," teriaknya berulang-ulang.

    Pengendara pun saling berebut berbalik arah menjauhi pertigaan Sijago. Tapi kondisi jalan yang sempit akibat posisi truk yang melintang di tengah jalan, membuat mereka kesulitan untuk putar balik. Teriakan dan lengkingan suara klakson pun sahut-menyahut menjadikan suasana kian tegang.


    Sejumlah pengendara bahkan ada yang nekat meninggalkan motornya begitu saja dan langsung ambil langkah seribu. Tak hanya pengendara, warga di sekitar Pertigaan Sijago pun tak kalah paniknya. Mereka khawatir truk trailer itu terbakar dan meledak. Terlebih lagi, persis di belakang truk tersebut berjejer dua truk serupa berbobot 20 ton LPG. Sementara sejumlah truk pembawa LPG lainnya berderet dengan jarak sekitar 20-30 meter di sebelah selatan Sijago. Sungguh tak terbayangkan jika truk-truk itu benar-benar meledak.

    "Kalau sampai konvoi truk ini meledak, Dukuh Kedompon (Desa Adikarso-red) dan Robahan (Kelurahan Selang-red) mungkin bisa rata dengan tanah," ujar Toro (50), warga yang tinggal di dekat Pertigaan Sijago.

    Toro mengaku sudah melihat kepulan asap saat truk itu melaju dari arah selatan. Asap kian pekat saat truk hendak berbelok ke arah timur. Toro yang melihat api mulai berkobar, segera mengungsikan istri dan dua anaknya ke arah selatan. "Di depan masjid Al Mubarok Kedompon, ban belakang sudah keluar asapnya, tapi sopirnya mungkin nggak ngliat, baru saat belok, sopir langsung menghentikan kendaraannya," imbuh Toro yang pada saat itu tengah duduk di tepi jalan.(has)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top