IMAM/EKSPRES |
Aksi tersebut dilakukan dengan berjalan kaki mulai dari dari Gedung PC NU Kebumen menuju Tugu Lawet. Saat berjalan mahasiswa juga mahasiswa juga melakukan orasi dan menyampaikan pesan mora sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi bangsa Indonesia.
Dalam orasinya Ketua Komisariat Joko Sangkrip IAINU Kebumen Agus Suroso mengatakan, Indonesia adalah Negara yang beragam dan terdiri dari berbagi suku, adat, budaya, ras, dan agama. Dengan begitu maka sudah sepatutnya harus menjunjung tinggi Empat Pilar Bangsa Indonesia yang terdiri dari Pancasila, UUD 45’, Bineka Tunggal Ika, dan NKRI.
Menurutnya, siapapun yang menolak empat Pilar itu adalah mutlak musuh bagi bangsa Indonesia. Maka mahasiswa selaku bagian dari masyarakat Indonesia yang ada di Kabupaten Kebumen meminta kepada seluruh elemen untuk bersama-sama menjaga bangsa yang besar ini, dari para penjajah baik yang mengatas namakan agama, golongan, maupun kelompok. “NKRI adalah warisan dari para Founding father, maka jaga anak-anak kita dari golongan orang-orang yang akan menghancurkan NKRI dengan mengatasnamakan agama. PMII akan menjadi garda terdepan bagi siapapun yang mencoba merongrong NKRI, karena NKRI adalah harga mati” tuturnya.
Ketua Cabang PMII Kebumen Muhamad Sobir juga menyatakan PMII sebagai bagian dari pemuda generasi penerus bangsa, yang berpegang teguh pada ideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) harus siap mengawal keutuhan dan kesatuan Negara Indonesia. “PMII dengan tegas menolak oknum-oknum dari kelompok Islam Fundamentalis yang berpotensi merongrong kedaulatan NKRI dan melanggar konstitusi serta UUD 1945,” paparnya.
Menurutnya, sebagai bentuk nyata dari kepedulian PMII kepada bangsa Indonesia, PMII Kebumen telah mengadakan Sekolah Aswaja Se Nusantara. Kegiatan tersebut diikuti oleh kader PMII se Pulau Jawa serta tamu khusus dari PMII Sulawesi Tenggara. “Ini menjadi bukti Riil bahwa PMII bukanlah organisasi yang hanya dapat membuat jalan macet saat turun aksi. Namun PMII adalah satu-satunya organisasi yang memegang teguh prinsip Aswaja. Di mana dengan prinsip-prinsip ASWAJA bangsa yang besar ini mampu memperjuangkan rakyat dari para penjajah kolonialisme dan imperialism,” katanya.
Ketua panitia penyelenggara Solihun menjelaskan, kegiatan sekolah Aswaja diikuti oleh beberapa cabang PMII diantaranya, Jawa Tengah meliputi Kebumen, Cilacap, Purwokerto, Wonosobo, Purworejo, Magelang, Blora, Demak, pekalongan, dan pekalongan. Jawa Barat meliputi Banjar Patroman, Ciamis, dan Bekasi. Sedangkan dari Jawa Timur meliputi Ponorogo, Jember dan Malang. Selain itu ada juga peserta dari Sulawesi dan Lampung. “Mudah-mudahan para sahabat yang telah menjadi dapat meneruskan estafet perjuangan para alim ulama demi terwujudnya islam rahmatan lil ‘alamin,” ucapnya. (mam)