![]() |
AGUNG/EKSPRES |
Sejak siang hingga malam, pagelaran berlangsung semarak disaksikan ratusan pecinta tari Purworejo serta para orang tua peserta. Hadir dalam kesempatan itu Kepala Dinas pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dindikbudpora) Purworejo Drs H Muh Wuryanto MM yang diwakili oleh Koordinator Pamong Budaya, Marwoto SPd.
Melania Sinaring Putri SSn, Ketua Penyelenggara, mengatakan, ujian tari merupakan kegiatan rutin tahunan yang digelar Prigel untuk mengetahui tingkat penguasaan dan keberhasilan anak didik dalam menempuh pelatihan selama satu tahun. Selain itu, ujian yang dikonsep
pagelaran tersebut sekaligus memberikan kesempatan kepada anak untuk berekspresi dan berapresiasi.
“Melalui kesempatan ini orang tua dapat mengetahui pencapaian anaknya.Kegiatan ini juga sebagai media hiburan dan apresiasi bagi pecinta tari Purworejo,” ucapnya.
Dikatakan, lantaran banyaknya peserta yang mengikuti ujian, pagelaran dibagi menjadi 21 kelompok dan dipentaskan dalam dua sesi. Sesi pertama pada siang hari diperuntukkan bagi peserta usia anak-anak, sedangkan sesi kedua diikuti oleh peserta usia remaja.
“Peserta dalam ujian ini dari beragam usia. Dimulai dari usia empat tahun hingga remaja yang sudah mahasiswa atau bahkan sudah lulus,”
lanjutnya.
Terdapat belasan jenis tarian yang ditampilkan dalam ujian itu. Beberapa di antaranya yakni tari Dolalak, Meong, Rampak, Golek Manis, Permainan Anak, Reno, Pejuang, Pangpung, Kukilo, Gunungsari, Bondan Kendi, Kebyar, Golek Ayun-ayun, dan Tak-Tok.
“Jenis tarian yang dipelajari di Prigel terdiri atas beragam jenis,baik klasik maupun kreasi. Namun, dari sekian jenis tarian, Dolalak kami utamakan karena menjadi ikon Purworejo,” jelasnya.
F Untariningsih SE, pendiri Sanggar Tari Prigel, mengungkapkan, sejak dibentuk pada 20 Mei 1985, kini Sanggar Prigel telah mengalami perkembangan pesat dan semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Hal itu terbukti dari banyaknya jumlah peserta didik dari tahun ke tahun. Prigel juga selalu didaulat tampil mengisi ajang bergengsi di tingkat kabupaten hingga internasional.(baj)
pagelaran tersebut sekaligus memberikan kesempatan kepada anak untuk berekspresi dan berapresiasi.
“Melalui kesempatan ini orang tua dapat mengetahui pencapaian anaknya.Kegiatan ini juga sebagai media hiburan dan apresiasi bagi pecinta tari Purworejo,” ucapnya.
Dikatakan, lantaran banyaknya peserta yang mengikuti ujian, pagelaran dibagi menjadi 21 kelompok dan dipentaskan dalam dua sesi. Sesi pertama pada siang hari diperuntukkan bagi peserta usia anak-anak, sedangkan sesi kedua diikuti oleh peserta usia remaja.
“Peserta dalam ujian ini dari beragam usia. Dimulai dari usia empat tahun hingga remaja yang sudah mahasiswa atau bahkan sudah lulus,”
lanjutnya.
Terdapat belasan jenis tarian yang ditampilkan dalam ujian itu. Beberapa di antaranya yakni tari Dolalak, Meong, Rampak, Golek Manis, Permainan Anak, Reno, Pejuang, Pangpung, Kukilo, Gunungsari, Bondan Kendi, Kebyar, Golek Ayun-ayun, dan Tak-Tok.
“Jenis tarian yang dipelajari di Prigel terdiri atas beragam jenis,baik klasik maupun kreasi. Namun, dari sekian jenis tarian, Dolalak kami utamakan karena menjadi ikon Purworejo,” jelasnya.
F Untariningsih SE, pendiri Sanggar Tari Prigel, mengungkapkan, sejak dibentuk pada 20 Mei 1985, kini Sanggar Prigel telah mengalami perkembangan pesat dan semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Hal itu terbukti dari banyaknya jumlah peserta didik dari tahun ke tahun. Prigel juga selalu didaulat tampil mengisi ajang bergengsi di tingkat kabupaten hingga internasional.(baj)
Berita Terbaru :
- Geopark Kebumen Resmi Masuk UNESCO Global Geopark
- Tingkatkan Kinerja Kades dan Perangkat Desa, Pemkab Kebumen Luncurkan SIAPD
- Bupati Kebumen Keluarkan SE Tata Kelola Dana Desa, Simak Isinya
- Oknum Kepala Sekolah dan Pasangannya Jadi Tersangka Kasus Heboh Bayi
- Berkat JKN, Suami Jariyah kini Bisa Beraktifitas Kembali
- Pemerintah Didorong Sediakan Bibit Ternak Berkualitas
- Tahun Pertama, Lilis-Zaeni Bakal Fokus Pembangunan Infrastruktur