IMAM/ESKPRES |
Rahmat Satibi menjelaskan, nipah memiliki fungsi seperti mangrove yaang bisa hidup di air tawar, asin maupun payau. Nipah juga berfungsi untuk memperkuat tanggul bantaran sungai, sehingga diharapkan tanahnya akan aman dari erosi. Jadi, pohon nipah ternyata bisa berfungsi sebagai pencegah erosi dan longsor. “Saya melihat dibawah jembatan suwuk banyak sekali tanaman nipah, dan kawasan tersebut aman dari erosi,” tuturnya kepada Eksepres, Selasa (22/12/2015) di sela-sela merawat tanaman nipahnya.
Nipah menurutnya, saat ini dia akan mencoba sebanyak mungkin membudidayakan tanaman nipah tersebut. Kalau memang bagus maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan penanaman di area yang rawan erosi. “Ini kita rawat dengan menggunakan polibag, jika sudah hidup akan kita pindah ke alam,” katanya.
Dijelaskannya nipah selain untuk menjaga tanah juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain, diantaranya untuk kerajinan dan pembuatan gula. Penyadapan nipah dilakukan sebagaimana umumnya menyada pohon kepala dan aren. Bunga nipah akan disadap dan diambil airnya. Air sadapan tersebut dapat diproses menjadi gula dengan cara direbus. Selain itu daun nipah juga dapat dibuat atap rumah atau dinding kandang ternak. “Saya rasa manfaatnya sangat banyak, meskipun saat ini belum banyak yang melirik. Dibeberapa tempat umumnya nipah baru dimanfaatkan daunnya saja,” ucapnya.
Rahmat menambahkan, jika programnya berhasil maka tidak menutup kemungkin hal ini akan menjadi inspirasi bagi masyarakat umum. Khususnya mayarakat yang berada di kawasan bantaran sungai. (mam)