BOYOLALI- Camat Andong Sucipto tak luput dari sasaran kekerasan massa ketika melintas di jalan Nogosari-Kalioso tepatnya di Dukuh Tagung, Desa Rembun, Kecamatan Nogosari, Sabtu (5/12). Akibatnya, Sucipto mengalami luka lebam pada hidung dan pipi. Polisi telah mengamankan pelaku pemukulan.
Berdasar penuturan Sucipto, pemukulan terjadi saat mobil yang dikendarainya berjalan beriringan dengan massa pendukung salah satu pasangan calon sekitar pukul 11.30. Kemudian mobil dinas (mobdin) AD 84 D yang dikendarai Sucipto disalip mobil AD 9438 M. Saat disalip, kaca spion mobil Sucipto tersenggol. Spontan dia menegur si pengemudi mobil.
“Mbok yang sopan. Eh…tahu-tahu mobil saya dihentikan dan mereka turun sambil marah-marah. Arep kampanye koyo Camat Wagino tho?! (Mau kampanye seperti Camat Wagino tho?)” ujar Sucipto.
Selain itu, imbuh Sucipto, massa juga mengancam akan membakar mobil dinasnya. “Saya jawab saja, silakan kalau mau dibakar. Saya malah dipukul kena telinga kiri dan gigi saya sakit sampai sekarang,” imbuhnya.
Berbeda diungkapkan salah seorang simpatisan paslon yang namanya enggan dikorankan. Dia menuding Sucipto lebih dulu memancing emosi massa. “Dia (camat) itu mbengoki sik (berteriak lebih dahulu). Bilang, mbok motore rasah digeber-geberke. Lantaran massanya banyak datang dari mana-mana, akhirnya (mobil Sucipto) dihentikan,” ujar sumber tersebut.
“Saya tahu itu pak camat, tapi saya diam saja. Biar saja itu jadi pelajaran, balasan buat PNS yang tidak netral,” tuding sumber tersebut. Atas kejadian itu, Sucipto melapor ke Polsek Nogosari selanjutnya dilimpahkan ke Polres Boyolali.
Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono menegaskan, pihaknya telah mengamankan pelaku pemukulan untuk diperiksa secara intensif. “Masih kami kembangkan,” katanya, kemarin (6/12). (wid/wa)
Berdasar penuturan Sucipto, pemukulan terjadi saat mobil yang dikendarainya berjalan beriringan dengan massa pendukung salah satu pasangan calon sekitar pukul 11.30. Kemudian mobil dinas (mobdin) AD 84 D yang dikendarai Sucipto disalip mobil AD 9438 M. Saat disalip, kaca spion mobil Sucipto tersenggol. Spontan dia menegur si pengemudi mobil.
“Mbok yang sopan. Eh…tahu-tahu mobil saya dihentikan dan mereka turun sambil marah-marah. Arep kampanye koyo Camat Wagino tho?! (Mau kampanye seperti Camat Wagino tho?)” ujar Sucipto.
Selain itu, imbuh Sucipto, massa juga mengancam akan membakar mobil dinasnya. “Saya jawab saja, silakan kalau mau dibakar. Saya malah dipukul kena telinga kiri dan gigi saya sakit sampai sekarang,” imbuhnya.
Berbeda diungkapkan salah seorang simpatisan paslon yang namanya enggan dikorankan. Dia menuding Sucipto lebih dulu memancing emosi massa. “Dia (camat) itu mbengoki sik (berteriak lebih dahulu). Bilang, mbok motore rasah digeber-geberke. Lantaran massanya banyak datang dari mana-mana, akhirnya (mobil Sucipto) dihentikan,” ujar sumber tersebut.
“Saya tahu itu pak camat, tapi saya diam saja. Biar saja itu jadi pelajaran, balasan buat PNS yang tidak netral,” tuding sumber tersebut. Atas kejadian itu, Sucipto melapor ke Polsek Nogosari selanjutnya dilimpahkan ke Polres Boyolali.
Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono menegaskan, pihaknya telah mengamankan pelaku pemukulan untuk diperiksa secara intensif. “Masih kami kembangkan,” katanya, kemarin (6/12). (wid/wa)