HERU PRATOMO/RADAR JOGJA |
JOGJA – Para juru parkir (jukir) di Malioboro masih menolak konsep relokasi di Taman Parkir Portable Abu Bakar Ali (ABA). Kendati, di sana sudah selesai pembangunannya dan mulai diujicobakan, kemarin (22/12). Keberadaan taman parkir bertingkat ini untuk relokasi parkir sisi timur Malioboro.
Ketua Paguyuban Parkir Malioboro Sigit Karyana Putra mengatakan, para jukir menolak konsep relokasi itu. Alasannya, karena mereka belum mendapatkan kepastian terkait kesejahteraan yang didapatkan di lokasi baru tersebut. Sigit mencontohkan, kapasitas parkir motor di ABA hanya menampung 2.600 motor, sementara di Malioboro saat ini bisa mencapai 4.500 motor.
”Kondisi di sana (ABA) tidak akan sama dengan di sini (Malioboro),” terang Sigit saat ditemui tempatnya bekerja di areal parkir di depan Hotel Mutiara, Malioboro, kemarin.
Terlebih, lanjut Sigit, para jukir belum diberikan sosialisasi kembali, maupun diajak untuk ikut dalam uji coba. ”Sampai sekarang tetap belum ada komunikasi lagi dengan UPT Malioboro, termasuk untuk uji coba,” tegas
Meski begitu, Sigit mengaku sudah mendapat informasi tentang uji coba parkir di ABA. Termasuk adanya ajakan uji coba parkir motor pada malam tahun baru nanti. Sigit mengungkapkan, jukir di Malioboro bersedia diajak untuk uji coba parkir. Namun, keikutsertaan dalam uji coba tersebut bukan berarti sudah menyepakati relokasi.
”Kami minta uji coba ini melibatkan para jukir dan tidak melibatkan pihak ketiga,” ujar Sigit yang juga Ketua Tim 9 Paguyuban Parkir Malioboro yang diserahi tugas untuk komunikasi dengan UPT Malioboro.
Menurut Sigit, dengan ikut dalam uji coba sekaligus mengetahui kelebihan dan kelemahan parkir motor di ABA. Selain itu, keikutsertaan jukir juga untuk mengetahui kondisi lahan parkir di taman parkir bertingkat tersebut.
Terkait uji coba parkir motor yang akan dilakukan pada malam tahun baru, Sigit mengatakan kurang representatif. ”Hanya sehari dan dilakukan pada malam hari tentu tidak bisa menunjukkan kondisi sebenarnya,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala UPT Malioboro Syarif Teguh Prabowo mengatakan, saat ini uji coba di taman parkir bertingkat ABA baru dilakukan di lantai dasar atau untuk parkir bus. Sedangkan parkir motor akan dilakukan pada malam pergantian tahun, ketika kawasan Malioboro dilarang dilewati kendaraan.
”Saat ini baru pemulihan untuk komunitas ABA yang sudah delapan bulan tidak beraktivitas. Baru uji coba untuk lantai dasar,” tandasnya.
Syarif menambahkan, selama masa uji coba ini, pihaknya akan terus melakukan komunikasi dengan jukir di Malioboro. Menurutnya, selama ini komunikasi yang dibangun baru dalam tataran konsep.
”Setelah parkir ABA ini jadi, para jukir akan kita ajak melihat langsung kondisi di sini (ABA). Selama ini kan mereka belum pernah melihat langsung,” tuturnya.
Di ABA nantinya, lanjut Syarif, akan diberikan dua surat tugas. Yaitu untuk komunitas ABA yang mengelola parkir bus di lantai dasar dan para jukir Malioboro yang mengelola parkir motor di lantai dua dan tiga. Komunitas tersebut juga akan dibentuk badan hukum. ”Entah nanti bentuknya koperasi atau apa, yang jelas pengelolanya berbadan hukum,” jelasnya. (pra/ila)