Ahmad Baedari mengatakan, selama ini, para atlet billiard di Kebumen masih berlatih secara mandiri. Ditambah belum adanya Pengkab POBSI di Kebumen, para atlet billiard itu tak tak bisa mewakili Kebumen pada kejuaraan, baik di ajang Porprov, Dulongmas, Kejurda maupun event-event lainnya. Padahal, ada banyak sekali atlet biliard Kebumen yang potensial.
Dengan alasan itu pula, pusat latihan ini dibentuk dan resmi bisa digunakan sejak awal pekan lalu. "Selain itu, kini telah terbentuk Pengkab (pengurus Kabupaten) POBSI sehingga memungkinkan atlet di Kebumen bisa ikut kejuaraan. Salah satunya Porprov 2018," imbuh Baedari, kemarin (2/12/2015).
Salah satu tokoh olah raga di Kebumen itu menambahkan, Pengkab POBSI Kebumen yang saat ini diketuai Suhartono itu diharapkan akan memberi kontribusi bagi dunia olah raga di Kebumen. Dalam waktu dekat, pihaknya akan mendatangkan Sutejo, pelatih berkelas nasional yang merupakan warga asli Kebumen. "Dengan terbentuknya POBSI, akan lebih banyak cabang yang dikirim Kebumen pada kejuaraan-kejuaraan di level daerah dan nasional," ujarnya.
Tak kalah penting, lanjut dia, keberadaan pusat latihan, sekaligus menepis tudingan miring soal olah raga yang dianggap sebagian kalangan identik dengan judi itu. "Olah raga billiard adalah rekreasi sekaligus prestasi," tegas Baedari.
Pihaknya membuka pintu seluas-luasnya bagi atlet billiard maupun para pecinta olah raga bola sodok di Kebumen untuk dapat berlatih di tempatnya itu. (cah)