 |
| SUDARNO AHMAD/EKSPRES |
Informasi yang berhasil dihimpun, longsor terjadi setelah hujan deras disertai petir mengguyur wilayah tersebut secara terus menerus selama kurang lebih tiga jam. Karena saking derasnya, mengakibatkan tebing setinggi sepuluh meter tidak mampu menahan derasnya air. Hingga akhirnya longsor pun terjadi dan menimpa rumah milik Darmuji warga RT 04 RW 02 Desa Pejagoan Pejagoan.
Dinding kamar berdinding batu bata yang masih berlantai tanah itu langsung jebol. Beruntung saat kejadian penghuni rumah belum tidur sehingga masih dapat menyelamatkan diri. "Ada satu anak saya lagi tiduran di dalam kamar. Tapi begitu dengar suara rekahan tanah langsung lari keluar," kata Ny Darmuji, pemilik rumah kepada Kebumen Ekspres, Jumat (11/12/2015) pagi.
Ny Darmuji, mengaku saat musibah terjadi dia bersama anak-anak dan cucunya berada di ruang tengah. Sedangkan satu anaknya berada di dalam kamar. Secara tiba-tiba bersamaan dengan suara petir, langsung terjadi tanah longsor. "Itu langsung bersamaan petir, dinding langsung jebol," ungkapnya.
Untuk menghindari longsor susulan, seluruh keluarga Ny Darmuji diungsikan sementara ke rumah tetangganya. Meski tidak korban jiwa maupun luka-luka, tetapi Ny Darmuji mengalami kerugian mencapai jutaan. Tak hanya itu, tanah longsor itu juga mengancam dua rumah di sekitarnya, yaitu rumah milik Suyadi dan Warno. Namun, lebih beruntung dua rumah tersebut terhindar dari tanah longsor.
Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke kecamatan setempat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen Kebumen. Kemudian pada pagi harinya, warga sekitar langsung melakukan kerja bakti membersihkan material longsoran. Warga pun mendapat bantuan dari tim reaksi cepat BPBD dan TNI dari Koramil Pejagoan. Petugas BPBD juga langsung menyalurkan bantuan logistik untuk korban musibah bencana tanah longsor.(ori)
