• Berita Terkini

    Sabtu, 12 Desember 2015

    Nikita dan Puty Biasa Dipesan Direktur dan Pejabat

    FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS
    Setelah Mucikari, Polisi Bidik Konsumen
    JAKARTA- Penangkapan artis Nikita Mirzani dan Puty Revita yang diduga terlibat prostitusi,  Kamis tengah malam (10/12/2015),  membuka tabir kelabu. Betapa ternyata begitu banyak pejabat dan direktur perusahaan nasional yang menjadi konsumen.

    Dari handphone dua terduga mucikari yakni Ronald Rumagit alias Onat dan Ferry Okviansyah, terdeteksi para pejabat memesan service para artis.


    Penangkapan Nikita dan Puty dilakukan di Hotel Kempinski.  Awalnya, polisi menyamar menjadi konsumen dan memesan pada Ferry dan Onat. Lalu, kedua artis tersebut datang ke kamar yang berbeda di hotel. "Saat kami tangkap keduanya dalam keadaan setengah telanjang," papar Kasubdit III Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Kombespol Umar Fana.


    Dalam hotel yang sama, ditangkap pula dua orang lelaki yang diduga menjadi mucikari, Onat dan Ferry. "Dari kedua mucikari dan dua artis ini disita sejumlah barang, diantaranya handphone, kondom, kuitansi hotel, dan uang sebesar Rp 7 juta. "CCTV hotel juga diambil untuk barang bukti," paparnya.


    Polisi menduga Ferry adalah manajer dari kedua artis. Sedangkan Onat merupakan kaki tangan Ferry. Berbagai pihak menduga Onat ini adalah salah satu mantan vokal dari sebuah band yang sempat dikenal. "Keduanya menjadi tersangka dan tengah ditahan di Bareskrim,"  jelasnya.

           Sesuai keterangan dua orang mucikari, untuk bisa mendapatkan pelayanan dari Nikita Mirzani, pelanggan harus merogoh kocek senilai Rp 65 juta. Untuk Puty harganya juga tidak begitu jauh, Rp 50 juta.
    Harga puluhan juta itu juga hanya untuk short time selama tiga jam. Dari uang sebesar itu, biasanya mucikari mendapatkan jatah  Rp 10 juta. "Selebihnya untuk sang artis," terang Umar Fana.

    Menurut dia, dari pemeriksaan handphone Onat dan Ferry diketahui ada banyak konsumen prostitusi artis tersebut. Melalui aplikasi chatting diketahui ada konsumen yang merupakan direktur perusahaan swasta nasional hingga pejabat perbankan nasional.

        "Pejabat memang ada, tapi tidak bisa disebutkan. Kami masih mendalaminya, handphone juga diperiksa di Pudlabfor. Yang pasti ada komunikasi antara pejabat dengan tersangka yang dijerat tindak pidana perdagangan orang," jelasnya ditemui di depan kantor Bareskrim kemarin.

           Selain menjerat tersangka Onat dan Ferry, Polri berupaya  membidik lelaki hidung belang yang menjadi pelanggan artis tersebut. Umar Fana menegaskan bahwa konsumen prostitusi juga bisa ditargetkan karena melakukan tindak pidana perdagangan orang. "Kami memang tidak ingin berhenti di mucikari," paparnya.

    Namun begitu, polisi baru bisa bertindak bila melakukan tangkap tangan atas kejahatan tersebut. Sebab, sulit untuk membuktikan terjadinya perdagangan manusia bila tidak tertangkap tangan. "Kami upaya kan untuk mengangkap tangan," ujarnya.


    Umar Fana menambahkan, kedua artis tersebut telah dikirim ke Dinas Sosial di Cipayung. Pengiriman keduanya ke dinas sosial merupakan prosedur untuk korban perdagangan manusia.  "Tentu agar mereka bisa sadar," terangnya.


    Nikita dipastikan mengenal Onat, bahkan keduanya sempat dikabarkan pacaran saat Onat masih aktif bermain band. Onat sendiri merupakan pemain band yang kenal dekat dengan Vokalis Noah Ariel karena sesama pemain band. Puty  merupakan alumnus Miss Indonesia 2014, sebuah ajang kecantian yang tayang di televisi swasta.

           Setelah kasus ini mencuat, foto Puty bersanding dengan Ariel mulai beredar. Kemungkinan Puty juga mengenal ariel, pemain band yang pernah dipenjara karena kasus video porno.

           Sementara versi Nikita kronologis penangkapan tersebut berbeda dengan yang disebut polisi. Kuasa Hukum Nikita Mirzani , Partahi Sihombing menyebutkan bahwa awalnya Nikita janjian sama seorang manajemen artis bernama Cici. Nikita saat tiba di hotel menghubungi Cici. "Dalam pembicaraan via telp  itu, Cici minta Nikita langsung masuk ke kamar hotel, ternyata begitu masuk kamar sudah ada lelaki," paparnya.

           Nikita, lanjut dia, tidak mengenal lelaki tersebut. Lalu, lelaki itu meminta Nikita menunggu di kamar, sesaat kemudian lelaki ini keluar dari kamar hotel. "Saat itu Nikita yang baru saja beli baju di mall, mencoba pakaian barunya. Mendadak ada rombongan polisi yang masuk ke kamar itu," jelasnya.

           Dia menegaskan, dengan begitu saat Nikita ditangkap sama sekali tidak bersama lelaki lainnya alias sendirian. Hal ini menunjukkan bahwa Nikita sama sekali tidak terlibat prostitusi artis. "Bahkan, kami merasa Nikita ini dijebak," ujarnya.

          Dia mengatakan,  Nikita kemungkinan dijebak oleh polisi. Namun, soal tujuan penjebakan itu sama sekali belum diketahui. "Yang jelas kami akan terus melihat proses hukum ini. Apalagi, polisi juga menganggap Nikita sebagai korban, bukan tersangka," paparnya.

    Pengacara Onat dan Ferry, Osner Johnson Sianipar menjelaskan bahwa memang kedua kliennya ditangkap saat berupaya mengenalkan artis tersebut. Namun begitu, tentu keduanya memiliki hak untuk dibela secara hukum. "Keduanya rencananya meminta penangguhan penahanan atau setidaknya tahanan kota," jelasnya.


    Onat dan Ferry sudah saling mengenal cukup lama. Keduanya memang sudah lama memiliki sampingan "mengenalkan " para artis. Namun, untuk Ferry ini sebenarnya sudah tidak mengenalkan artis sejak November 2014 hingga Desember 2015. Namun, karena terletak kebutuhan, begitu ada tawaran, akhirnya dicoba. "Apa mau dikata, ternyata itu polisi," ujarnya.


    Untuk Onat sendiri sebenarnya bekerja di sebuah klub malam. Dia bekerja sebagai staf di klub tersebut. Namun, orang tuanya saat ini sedang sakit keras, karena itulah dia terlibat dalam kasus ini.  "Ya, keduanya terdesaklah,"  ujarnya ditemui di depan Bareskrim. (idr)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top