DAMIANUS BRAM/RASO |
Ketua DPD Partai Golkar Atiek Wahyuningsih melihat hingga saat ini kegiatan jual beli maupun trafik pengunjung di pasar darurat Klewer masih jauh dari menggembirakan. Jangankan pengunjung, menurut Atiek, pedagang saja merasa tak nyaman menempati pasar darurat tersebut.
“Pedagang sendiri tidak nyaman dengan suasana pasar darurat. Banyak yang menjadi penyebabnya,” tutur dia kepada Jawa Pos Radar Solo kemarin (25/12).
Kios yang digunakan sekarang kurang representatif untuk menggelar dagangan. Terutama dari sisi keamanan yang kurang terjamin. Orang tanpa kepentingan yang jelas dapat masuk kawasan pasar darurat, baik siang maupun malam hari. “Darurat sih darurat, tapi juga harus diperhatikan faktor keamanannya,” imbuh Atiek.
Belum lagi masalah yang muncul ketika musim penghujan. Terjadi genangan air lantaran saluran air yang tak bagus. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan pembangunan fisik tidak optimal. Kondisi itulah yang membuat sebagian pedagang memilih mengontrak kios di luar pasar darurat. “Mereka kan usaha, tentu mencari lokasi yang nyaman, baik bagi penjual sendiri maupun pembeli,” tutur Atiek.
Lebih lanjut, menurut dia, pemkot juga belum sepenuhnya mampu memproteksi pedagang Klewer dari masuknya pedagang bermobil luar kota. Puluhan pedagang bermobil itu menggelar dagangan di luar Alut sehingga bisa mematikan pedagang Klewer yang berada di dalam.
Meski ada patroli dari Satpol PP, namun sampai saat ini keberadaan pedagang bermobil luar kota itu masih bergentayangan. “Semestinya pemkot bisa memberi perlindungan pedagang Klewer. Kalau tidak, kondisi perekonomian Klewer juga tak lekas pulih,” tegas Atiek.
Sementara itu, proyek pembangunan Pasar Klewer tahap pertama sudah selesai kemarin (25/12). Proyek tahap pertama yang dikerjakan PT Wijaya Karya (WIKA) menggarap bagian basement. Sesuai rencana pemkot, pasar ini akan dilengkapi basement untuk tempat parkir kendaraan.
Project Manager WIKA Taufan Suryo Parto mengatakan, pihaknya siap mengikuti lelang untuk pengerjaan proyek tahap kedua. ”Kami ikut (lelang) lagi,” tutur Taufan. (irw/din)