KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Sejumlah warga Kabupaten Kebumen mengungkapkan, Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 2015 kali ini mengingatkan mereka kepada suasana pemilihan kepala desa (Pilkades). Terutama pada malam sebelum pencoblosan atau Selasa malam hingga Rabu dini hari (8-9/2015).
Sejumlah relawan dan tim sukses para pasangan calon (timses paslon) yang ditemui Ekspres semalam membenarkan hal tersebut. "Malam ini rasanya seperti sedang ada Pilihan Lurah (pilkades, red). Kami harus waspada sepanjang malam dan mengawasi pergerakan tim lawan," kata salah satu relawan yang enggan disebut nama tadi malam.
Rata-rata relawan dan timses membantah bila mereka dikatakan membagi-bagikan uang tadi malam. Namun, hal itu dibantah warga. Sejumlah warga mengaku mendapat uang disertai ajakan untuk memilih paslon tertentu bila ada relawan atau timses menyanggongi rumahnya. "Ada yang dapat Rp 20 ribu, 25 ribu bahkan katanya Rp 50 ribu," kata Tegar, salah satu warga Kecamatan Kebumen.
Sebelumnya, Ketua Panwaskab Kebumen Suratno menyesalkan masih adanya praktek politik uang dalam proses Pemilukada 2015 ini. Selain jelas merupakan pelanggaran, tindakan seperti itu tak sesuai dengan visi mewujudkan Pilkada bermartabat dan bersih. "Kita sudah memberikan himbauan baik secara lisan dan tertulis kepada masihg-masing paslon."
"Yang bisa kami lakukan kami berupaya mendapatkan barang bukti," katanya.
"Mari kita mematuhi aturan main demi terciptanya Pemilukada yang bermartabat, beradab dan berkeadaban. Harapannya, Pilkada di Kebumen berjalan lancar aman tertib serta menghasilkan pemimpin yang berkualitas," pungkas Suratno.
Seperti diketahui, Pemilukada 2015 tak lagi menggunakan sistem dua putaran seperti sebelumnya. Jadi, siapa pun yang mendapatkan suara terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.
(cah)
Sejumlah relawan dan tim sukses para pasangan calon (timses paslon) yang ditemui Ekspres semalam membenarkan hal tersebut. "Malam ini rasanya seperti sedang ada Pilihan Lurah (pilkades, red). Kami harus waspada sepanjang malam dan mengawasi pergerakan tim lawan," kata salah satu relawan yang enggan disebut nama tadi malam.
Rata-rata relawan dan timses membantah bila mereka dikatakan membagi-bagikan uang tadi malam. Namun, hal itu dibantah warga. Sejumlah warga mengaku mendapat uang disertai ajakan untuk memilih paslon tertentu bila ada relawan atau timses menyanggongi rumahnya. "Ada yang dapat Rp 20 ribu, 25 ribu bahkan katanya Rp 50 ribu," kata Tegar, salah satu warga Kecamatan Kebumen.
Sebelumnya, Ketua Panwaskab Kebumen Suratno menyesalkan masih adanya praktek politik uang dalam proses Pemilukada 2015 ini. Selain jelas merupakan pelanggaran, tindakan seperti itu tak sesuai dengan visi mewujudkan Pilkada bermartabat dan bersih. "Kita sudah memberikan himbauan baik secara lisan dan tertulis kepada masihg-masing paslon."
"Yang bisa kami lakukan kami berupaya mendapatkan barang bukti," katanya.
"Mari kita mematuhi aturan main demi terciptanya Pemilukada yang bermartabat, beradab dan berkeadaban. Harapannya, Pilkada di Kebumen berjalan lancar aman tertib serta menghasilkan pemimpin yang berkualitas," pungkas Suratno.
Seperti diketahui, Pemilukada 2015 tak lagi menggunakan sistem dua putaran seperti sebelumnya. Jadi, siapa pun yang mendapatkan suara terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.
(cah)