aziz/radarbms |
Belum genap dua bulan tinggal di lokasi Panembahan Jati, Petak 11 Perhutani RPH Rawa Barat KPH Banyumas Barat wilayah Dusun Sekarmayang, Andri Kosasih alias Daslim alias Rama (50) yang mengaku titisan Soekarno, berhasil merekrut 150 orang sebagai pengikut.
Para pengikutnya terpikat karena Andri berkoar bisa mendatangkan uang dan emas batangan. Tentunya pula, metode yang dilakukan secara gaib. Mengantisipasi terjadinya keresahan warga menjadi konflik, Polsek Patimuan melakukan mediasi yang menyertakan Andri dan perwakilan masyarakat sekitar yakni tokoh agama, tokoh masyarakat, alim ulama juga Kades Bulupayung.
Kapolres Cilacap, AKBP Ulung Sampurna Jaya SIK MH, melalui Kapolsek Patimuan, Iptu Mohon Priyadi SH mengatakan, dari hasil mediasi disepakati dua hal. Andri berjanji tidak akan mengulangi perbuatanya dengan menyebarkan ajaran sesat kepada Masyarakat. Andri juga menyepakati untuk angkat kaki dan tidak akan kembali ke Dusun sekarmayang lagi.
Terkait dengan bangunan yang berada di Panembahan Jati yang digunakan pelaku untuk ritual mistis, telah diserahkan ke kepala desa untuk dilakukan pembongkaran. Dikhawatirkan tempat tersebut, yang tak lagi berpenghuni akan disalahfungsikan sebagai tempat maksiat. Pasalnya, bangunan tersebut menyempil di antara lahan-lahan persawahan.
Dari pengamatan di lokasi, di dalam bangunan tersebut, terdapat beberapa poster bergambar Ir Soekarno, benda-benda pusaka seperti keris dan semacamnya yang dibungkus kain mori. Sedang di tembok luar bangunan, dicat corak merah putih. Selain itu, ada pula gambar burung garuda, gagang pacul warna merah dan beberapa teks yang bertuliskan begini: "Gagang pacul tangkal jati tangkal wringin" dan "Segitiga ibu pertiwi".
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak polsek Patimuan, diketahui Andri tidak mengantongi bukti identitas dalam bentuk apapun. Andri hanya mengaku tinggal di dusun Kawungcarang RT2 RW 4, Desa Karangpucung, Kecamatan Karangpucung. Diduga pula, Andri merupakan warga yang berasal dari Tasik. (ziz)