ISTIMEWA |
Warga RT 2 RW 2 Desa Dorowati Kecamatan Klirong itu mengaku awalnya tak ada yang aneh dengan anak burung perkutut jenis jawa tersebut. Baru saat membersihkan anak burung perkutut tersebut, dilihatnya keanehan itu. “Ada sesuatu yang menempel pada bagian belakang burung, saat itu saya kira kotoran. Namun setelah saya bersihkan ternyata itu adalah kaki burung,” tuturnya kepada kebumenekspres.com, Jumat (4/12/2015).
Dijelaskannya, kaki burung berjumlah empat, dari keempat kali burung tersebut tiga diantaranya lengkap dengan jari-jarinya, namun yang satu buntung. Selain itu lubang dubur pada burung juga terdapat dua. Keduanya berfungsi dengan baik. Saat ini burung sudah berumur hampir dua bulan.
Menurut dia, burung perkutut Jawa tersebut menetas di Bulan Syura. Sebagai bagaimana umumnya peternak kutut yang menggunakan jasa burung puter sebagai indukan. Anehnya, tak semua burung puter yang ia miliki tidak mau memberikan makan burung perkutut aneh itu. “Kalau dihitung burung berkaki empat ini sudah diloloh (diberi makan) oleh 6 burung, satu burung perkutut dan lima burung puter,” katanya.
Keanehan tak berhenti sampai di situ. Sejak memiliki burung perkutut aneh itu, Nasucha beserta keluarganya sering mengalami gangguan mahluk astral. Gangguan tersebut sudah dirasakannya sekitar satu bulan 20 hari. Hampir setiap malam pintu samping rumahnya seperti di ketuk-ketuk dari luar. "Padahal setelah dicek tidak ada siapa-siapa disamping rumah," ujarnya.
Meski kerap diganggu mahluk astral, namun Nasucha sendiri mengaku belum ingin menjual burung tersebut. Pasalnya jerih payah yang dilakukan demi menjaga burung tersebut tetap hidup sungguh menjadi sejarah tersendiri. Dia harus menganti indukan yang mau meloloh sebanyak 6 kali. Selain itu Nasucha mengaku masih penasaran dengan burung aneh tersebut. “Belum mau dijual, saya masih penasaran ada apa dibalik semua ini,” ucapnya sembari mengatakan, perawatan burung aneh miliknya sama saja seperti burung perkutut lainnya. (mam)