SUDARNO AHMAD/EKSPRES |
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi I Wadaslintang Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) Antiarsa Ikhsanadany, mengatakan untuk membersihkan seluruh material longsoran dan mengangkat sedimentasi baru bisa dilakukan pada tahun depan.
"Longsoran awal yang menutup saluran sudah kita bersihkan. Karena sekarang sudah akhir tahun, jadi rencananya tahun depan untuk mengangkat sedimentasi yang ada," kata pria yang akrab disapa Dany, saat dihubungi kebumenekspres.com, kemarin.
Meski demikian, dengan pembersihan awal, saat ini suplai air masih tetap berjalan seperti biasa. "Saat ini, untuk sementara pemerintah daerah setempat (Pemkab Kebumen) sudah mengupayakan menyelamatkan agar badan jalan tidak terjadi ambles lagi," ujar Dani.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) terkait amblesnya jalan tersebut. "Iya, karena yang longsor itu jalan maka kami berkoordinasi dengan Bina Marga (DPU). Sementara kita tangani darurat dulu," tegasnya.
Dani menyebut, longsor yang terjadi pada pekan lalu itu terdapat dua titik longsor di saluran irigasi desa setempat.
Yaitu, di jalur utama Tembono-Peniron, kondisi jalan yang tidak ditalud terkikis oleh air hujan. Mengakibatkan separuh jalan sepanjang 15 meter longsor masuk ke dalam saluran irigasi. Titik selanjutnya, di pertigaan Desa Karangpoh menuju Aditirta. Talud yang ada tak kuat menahan derasnya arus air. Akibatnaya badan jalan selebar tiga meter ambrol dan menyisakan separuh badan jalan.
Untuk penanganan darurat, Pemkab Kebumen lokasi longsor ditutup menggunakan timbunan tanah yang masukan ke dalam karung plastik. Sedangkan pengguna jalan yang melintasi jalan tersebut harus ekstra hati-hati karena separuh badan jalan belum bisa digunakan.(ori)