• Berita Terkini

    Senin, 07 Desember 2015

    Tak Netral, Seorang KPPS di Purbalingga Dicopot

    adit/radmas
    PURBALINGGA - Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Majapura, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga dicopot dari jabatannya. Dia terindikasi menjadi tim kampanye salah satu pasangan calon (paslon) wakil bupati dan bupati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Purbalingga 2015.

    Anggota Panwaslu Purbalingga, Divisi Pencegahan dan Hubungan Antarlembaga Arto Wibowo mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat, bahwa Ketua KPPS Tempat Pemungutan Suara (TPS) 6 Desa Majapura Sutrisno, menjadi tim kampanye paslon nomor urut dua. Namun, di data tim kampanye namanya Sutikno.
    "Setelah dikroscek Panwascam (Panitia Pengawas Kecamatan, red) Bobotsari ke tim kampanye, Sutikno alias Sutrisno adalah orang yang sama," katanya ditemui disela-sela penertiban alat peraga kampanye (APK) Pilkada di Terminal Purbalingga, Minggu (6/12).

    Dia menambahkan, atas temuan tersebut, Panwascam Bobotsari telah merekomendasikan kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Bobotsari, untuk diganti.
    Terpisah, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purbalingga Sri Wahyuni AKS mengatakan, PPK Kecamatan Bobotsari sudah menjalankan rekomendasi tersebut. "Sudah diganti. Semalam (Sabtu malam, red) sudah kami ganti dengan nama yang baru," katanya ditemui di Kantor KPU Purbalingga.

    Sementara itu, dari hasil penertiban APK Pilkada yang dilakukan tim yang terdiri dari Satpol PP, Dinhubkominfo, Panwaslu dan KPU di hari pertama masa tenang kampanye, kemarin (6/12). Ternyata, masih banyak APK ilegal yang terpasang di beberapa tempat.

    Dari hasil razia stiker branding di angkutan kota, belasan angkutan kota terjaring razia, karena masih memasang stiker di kendaraan mereka. Petugas dari tim gabungan langsung melepas stiker tersebut, ketika dirazia di Terminal Purbalingga.

    "Kami menemukan masih banyak stiker yang terpasang di angkutan kota. Karena sudah masuk ke masa tenang kampanye, maka diharus dilepas. Kami meminta kepada sopir angkutan kota untuk melepas stiker itu sendiri, dengan dibantu oleh petugas dari Satpol PP," jelas Ketua Panwaslu Kabupaten Purbalingga Dewi Palupi CW.

    Dalam razia, juga masih banyak ditemukan APK yang terpasang di beberapa titik. Bahkan, ada posko pemenangan dari tim relawan yang masing memasang atribut paslon.
    Dewi menambahkan, razia dari tim gabungan tersebut akan terus dilakukan hingga seluruh APK yang terpasang di berbagai titik diturunkan atau dilepas.  (tya)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top