AHMAD KHAIRUDIN/RASO |
Pantauan Jawa Pos Radar Solo siang kemarin (25/12), rumah bercat abu-abu yang dikombinasikan warna merah tersebut tak berpenghuni. Pintu pagar besi tertutup rapat. Hanya terlihat sapu ijuk dan botol air mineral terikat di pagar. Sedangkan di garasi, terdapat jemuran lipat yang terbuat dari alumunium.
Di sisi kiri rumah bertingkat tersebut terdapat lahan kosong ditumbuhi semak belukar, pohon pisang dan dipagari menggunakan kawat berduri.
Sementara itu, kabar penangkapan Arif yang diklaim oleh sumber Densus 88 Antiteror sebagai perekrut Warga Negara Indonesia (WNI) ke Syria nyaris tak diketahui para tetangga, hingga keluarganya.
Ketua RT 07 RW 08 Kelurahan Mojosongo Daromez Setia Budi baru tahu Arif ditangkap Densus 88 setelah wartawan koran ini mendatangi rumahnya dan menanyakan keseharian Arif kemarin. Pihak kepolisian setempat pun belum menggali informasi terkait Arif.
Di RT 07, lanjut Daromez, terdapat sebanyak 60 kepala keluarga (KK). Cukup banyaknya jumlah warga membuatnya kurang mengenal dekat sosok Arif. Lalu dia menelepon seseorang dan diperoleh informasi bahwa Arif pernah bekerja di perusahaan onderdil kendaraan bermotor.
Merasa informasi yang diberikan ke wartawan kurang, Daromez kemudian menelepon mertua Arif yang tinggal di Salatiga untuk memastikan penangkapan menantunya. Hasilnya, pihak keluarga istri Arif juga belum mengetahui kabar penangkapan oleh Densus 88.
Bagaimana keseharian Arif selama ini? Daromez mengatakan tidak ada tingkah laku yang mengarah ke aktivitas radikal. ”Saya tidak yakin dia terlibat, orangnya baik. Sosialisasinya juga baik,” tegas dia.
Menurut Daromez, rumah megah milik Arif jarang ditempati. Sebab Arif dan istrinya bekerja di luar kota. ”Beli rumah di sini (Kampung Sabrang, Red) sudah lama. Hanya sesekali singgah misalnya saat libur panjang,” ungkap dia.
Secara ekonomi, imbuh Daromez, keluarga Arif berkecukupan. Istri Arif berprofesi sebagai pengajar dan saat ini sedang hamil. ”Setahu saya, keduanya (Arif dan istrinya, Red) masih seumuran,” ungkapnya.
Sekadar informasi, polisi masih memburu terduga teroris lainnya berinisial NR dan AK. Keduanya diduga sebagai perakit bom untuk bahan yang disiapkan oleh Arif. (din/wa)