SUDARNO AHMAD/EKSPRES |
Selain itu, kebakaran tersebut juga merusak dan memutus jaringan listrik PLN. Akibatnya aliran listrik di wilayah Kecamatan Sruweng mengalami pemadam dalam waktu cukup lama.
Informasi yang berhasil dihimpun kebumenekspres.com di lokasi kejadian, musibah kebakaran terjadi menjelang shalat subuh. Percikan api muncul dari sebuah ruangan belakang di rumah yang letaknya persis di depan Rumah Makan Yunani Sruweng. Dalam waktu sekejap api langsung membesar dan membakar seluruh isi rumah. Bahkan atap rumah pun ambruk diamuk "Si Jago Merah".
Beruntung saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong. Padahal di hari-hari biasa selalu ditempati oleh karyawan toko furniture tersebut. "Saya pas mau numpang shalat di mushalla, tiba-tiba apinya langsung besar," kata saksi mata, M Sudjangi, di lokasi kejadian.
Mengetahui kebakaran, sejumlah warga berinisiatif mendombrak pintu rumah. Namun, usaha gagal karena kuatnya pintu rumah tersebut. Sehingga warga tidak mampu mencegah kebakaran tersebut.
Warga pun melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Sruweng, yang diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen. "Yang terbakar itu toko furniture UD Mandiri. Kita mendapat laporan langsung meminta BPBD untuk mengirimkan mobil damkar, kata Kapolsek Sruweng AKP Setiyoko, saat melakukan olah TKP.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kebumen Arif Rahmadi, menambahkan regu piket Pusdalop BPBD dibantu relawan RAPI dan PMI langsung meluncur ke lokasi kejadian. Tiga unit mobil pemadam kebakaran dan tiga unit tangki air diterjunkan.
Namun, karena barang-barang yang berada di dalam rumah sangat mudah terbakar sehingga dengan cepat kobaran api sudah sangat besar. Perabotan yang berada di dalam rumah tak dapat diselamatkan. "Isinya itu dagangan mebelair, kusen, pintu, lemari, kursi. Semuanya habis terbakar," terang Arif Rahmadi.
Petugas BPBD baru dapat menguasai api 30 menit kemudian, sehingga tidak merambat ke empat ruangan lain yang dijadikan gudang penyimpanan kayu. Petugas juga berhasil melokalisir api, sehingga tidak merambat ke sebuah bengkel mobil yang berada persis disamping lokasi kebakaran.
Pemilik toko furniture, Ati Sutrisno (45), mengaku setiap malam Jumat tempat usahanya memang tidak ada yang jaga. "Karena semua karyawan pulang untuk acara yasinan," tutur warga warga Desa Pengempon, Kecamatan Sruweng, seraya mengaku pasrah dengan musibah tersebut.(ori)