KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Calon Bupati PDI Perjuangan pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kebumen 2015, Bambang Widodo (BW), mengklarifikasi soal isu pertemuannya dengan cabup lain, Khayub M Lutfi.
Menurutnya, isu pertemuan dengan Khayub sangatlah tidak benar. Apalagi adanya isu yang menyebut dirinya menjual suara dan menerima uang dari paslon lain pada Pilkada lalu. BW menyatakan adanya tudingan serta isu semacam itu sebagai fitnah yang sangat keji. Bahkan sudah mengarah kepada pembunuhan karakter. Sebab, BW merasa pada Pilkada lalu sama sekali tak menggunakan cara-cara kotor seperti money politics.
"Sehubungan dengan isu yang beredar bahwa saya Bambang Widodo dituduh menjual suara dan menerima sejumlah uang dari paslon lain dengan tujuan untuk pemenangan Pilkada 2015 di Kabupaten Kebumen, dengan ini kami nyatakan "demi Allah saya tidak pernah diberi oleh paslon siapapun," ujar BW melalui akun facebook yang kemudian diteruskan oleh sejumlah pengguna media sosial (medsos) itu.
"(Adanya isu itu) untuk menjatuhkan dan pembunuhan karakter saya sebagai Cabup dengan tanpa money politics," imbuhnya.
Sebelumnya, sempat beredar isu, ada pertemuan BW dengan Khayub M Lutfi sebelum hari pencoblosan 9 Desember. Isu menyebutkan, BW yang pada Pilkada Kebumen berpasangan dengan Sunarto (pasangan BW-Narto) itu memberikan suaranya untuk kemenangan pasangan Khayub M Lut-Akhmad Bakhrun (Khayub-Bakhrun).
Sekretaris DPC PDI P Bambang Trisaktiono sudah membantah hal tersebut. Menurutnya, kekalahan pasangan BW-Narto pada Pilkada Kebumen lalu tak lepas dari maraknya politik uang yang dilakukan oleh paslon lain.
Seperti diketahui, perolehan suara paslon BW-Narto yang diusung PDIP dan Hanura pada Pilkada Kebumen 2015 hanya 6,53 persen. Sedangkan Khayub Lutfi-Akhmad Bakhrun diusung PKS, NasDem, Golkar meraih suara 42,33 persen.
Sementara pasangan HM Fuad Yahya-KH Yazid Mahfudz yang diusung Partai PAN, Gerindra, PKB dan Demokrat meraih suara terbanyak 51,14 persen dan dinyatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang Pilkada Kebumen 2015.(cah)
Menurutnya, isu pertemuan dengan Khayub sangatlah tidak benar. Apalagi adanya isu yang menyebut dirinya menjual suara dan menerima uang dari paslon lain pada Pilkada lalu. BW menyatakan adanya tudingan serta isu semacam itu sebagai fitnah yang sangat keji. Bahkan sudah mengarah kepada pembunuhan karakter. Sebab, BW merasa pada Pilkada lalu sama sekali tak menggunakan cara-cara kotor seperti money politics.
"Sehubungan dengan isu yang beredar bahwa saya Bambang Widodo dituduh menjual suara dan menerima sejumlah uang dari paslon lain dengan tujuan untuk pemenangan Pilkada 2015 di Kabupaten Kebumen, dengan ini kami nyatakan "demi Allah saya tidak pernah diberi oleh paslon siapapun," ujar BW melalui akun facebook yang kemudian diteruskan oleh sejumlah pengguna media sosial (medsos) itu.
"(Adanya isu itu) untuk menjatuhkan dan pembunuhan karakter saya sebagai Cabup dengan tanpa money politics," imbuhnya.
Sebelumnya, sempat beredar isu, ada pertemuan BW dengan Khayub M Lutfi sebelum hari pencoblosan 9 Desember. Isu menyebutkan, BW yang pada Pilkada Kebumen berpasangan dengan Sunarto (pasangan BW-Narto) itu memberikan suaranya untuk kemenangan pasangan Khayub M Lut-Akhmad Bakhrun (Khayub-Bakhrun).
Sekretaris DPC PDI P Bambang Trisaktiono sudah membantah hal tersebut. Menurutnya, kekalahan pasangan BW-Narto pada Pilkada Kebumen lalu tak lepas dari maraknya politik uang yang dilakukan oleh paslon lain.
Seperti diketahui, perolehan suara paslon BW-Narto yang diusung PDIP dan Hanura pada Pilkada Kebumen 2015 hanya 6,53 persen. Sedangkan Khayub Lutfi-Akhmad Bakhrun diusung PKS, NasDem, Golkar meraih suara 42,33 persen.
Sementara pasangan HM Fuad Yahya-KH Yazid Mahfudz yang diusung Partai PAN, Gerindra, PKB dan Demokrat meraih suara terbanyak 51,14 persen dan dinyatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang Pilkada Kebumen 2015.(cah)