imam/ekspres |
Hal itu diketahui saat wartawan koran ini menyambangi rumah Wahyu yang berada di RT 5 RW 4 Desa/Kecamatan Kutowinangun, Rabu (13/1/2016). Ternyata, rumah tersebut kini sudah dikontrakkan kepada orang lain. Informasi yang berhasil dihimpun Ekspres menyebutkan, sejak enam bulan yang lalu Wisnu beserta istri dan kedua anaknya pergi ke Kalimantan Barat.
Namun sekitar dua pekan yang lalu istri dan kedua anak Wisnu telah kembali ke Kutowinangun. Sedangkan Wisnu, hingga kini kabarnya masih berada di Pulau Borneo.
Istri dan anak Wisnu terpaksa harus pulang ke rumah lantaran tidak kuat hidup di Kalimantan. Pasalnya Wisnu hanya dapat bertemu dengan anak dan istrinya seminggu sekali. Di Kalimantan, istri dan anak wisnu tinggal di tempat penampungan, sedangkan Wisnu setiap harinya berada di hutan dan baru dapat bertemu dengan keluarga seminggu sekali.
Orang yang mengontrak rumah Wisnu, Husen (63) mengatakan, organisasi Gafatar merupakan organisasi sesat. Pasalnya menurut pengamatannya, meskipun mengaku beragama Islam, namun Wisnu sendiri jarang sekali pergi ke masjid dan menjalankan ibadah puasa. Bahkan menurut kabar yang dia terima Wisnu di Kalimantan kerap melakukan latihan militer. “Saya mendapat kabar jika disana Wisnu berlatih militer,” kata pria yang mengaku sebagai Purnawirawan Polri tersebut.
Di bagian lain, penelusuran koran ini, Gafatar Kebumen sempat terdaftar di Kesbangpol sejak tanggal 1 Februari 2012 lalu, dengan surat Keterangan terdaftar dari kantor Kesbangpol Kebumen nomor 220/049.A/ORMAS/2012. Adapun pengurus, Ketua Tri Harjono, Sekretaris Wisnu Setiawan dan Bendahara Arief Yudi Prasetyo. Saat itu, kantor sekretariat Gafatar berada RT 2 RW 1 Desa Kuwayuhan Kecamatan Kebumen. Catatan koran ini, mereka bergerak di bidang sosial. (mam/ren/atn/gir/jpnn)