• Berita Terkini

    Selasa, 05 Januari 2016

    Jelang Penurunan Harga BBM, Warga Ramai-ramai Menunda Beli Bensin

    imam/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Terhitung Selasa dini hari tadi (5/1/2016), pemerintah resmi menurunkan  harga bahan bakar minyak (BBM). Kendati penurunan tak begitu besar, sebagian warga menyambut gembira bahkan ada yang memilih menunda membeli BBM demi mendapatkan harga lebih murah.

    Salah satu warga Kelurahan Tamanwinangun, Wahyudi (28) mengatakan, meski besarannya tak seberapa, penurunan harga BBM tetap disyukurinya. Dia bahkan sengaja menunda membeli premium bagi sepeda motornya agar mendapat harga lebih murah. "Meski kabarnya hanya turun Rp 350 perliter kan tetap lumayan," katanya diamini Ruri warga lain.

    Terpisah, Sarto warga Kecamatan Buluspesantren mengaku cukup senang harga BBM turun. Namun demikian, kata dia, itu saja tak cukup. "Harusnya harga barang kebutuhan pokok yang sudah telanjur naik juga ikut turun," ujarnya.

    Pilihan menunda membeli BBM tampaknya ada benarnya juga. Sejumlah petugas SPBU yang ditemui semalam mengatakan, ada penurunan penjualan BBM dalam sehari kemarin. Bahkan, penurunannya diklaim mencapai 50 persen. "Sejak pagi permintaan BBM utamanya bensin dan solar sepi, Mas. Yang jelas terasa, pedagang bensin eceran pilih tak "kulakan" hari ini. Mungkin karena ada informasi penurunan harga BBM," ujar petugas SPBU 44.543.00 Jalan Lingkar Selatan Tamanwinangun, Saeful Anwar semalam (4/1/2015).

    Dari Jakarta, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, perubahan harga BBM mulai berlaku pada pukul 00:00. Namun, perubahan ini akan disesuaikan dengan harga keekonomian. Karena itu tanpa pungutan untuk dana ketahanan energi dalam negeri. “Ini sesuai dengan harga keekonomian. Maka harga , premium di luar Jawa, Madura dan Bali (Jamali) dari Rp 7.300 turun menjadi Rp 6.950. Sedangkan premium Jamali dari Rp 7.400 ke Rp 7.050,” ujar Dwi dalam jumpa pers di kantor kepresidenan, Jakarta, Senin (4/1).

    Sementara itu, harga solar turun dari Rp 6.700 ke Rp 5.650. Kemudian harga kerosene tetap. Menurut Dwi, di luar yang ditetapkan pemerintah, Pertamina juga akan menurunkan harga produk-produk yang lain.
    Untuk harga Pertalite turun Rp350 dari Rp8.250 ke Rp7.900. Harga Pertamax DKI dan Jawa Barat turun dari Rp 8.650 menjadi Rp 8.500. Sedangkan, harga Pertamax Jawa Tengah dan DIY turun dari Rp 8.750 menjadi  Rp 8.600. Di wilayah Jawa Timur harga Pertamax turun dari Rp 8.750 jadi Rp 8.600.
    Harga Pertamax plus DKI turun dari Rp 9.650 ke Rp 9.400. Harga Pertamina Dex DKI dari Rp 9.850 ke Rp 9.600. Sementara itu, harga solar nonPSO dari Rp 8.300 ke Rp 8.050. “Untuk LPG 12 kg rata-rata nasional turun Rp 5.800 per tabung,” imbuhnya.  (mam/cah/flo/jpnn)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top