• Berita Terkini

    Kamis, 07 Januari 2016

    Pemilihan Ketua IPNU/IPPNU SMK Ma'arif 9 Digelar Layaknya Pemilu

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Suasana berbeda terlihat di SMK Ma'arif 9 Kebumen Kecamatan Klirong pada Rabu (6/1/2016). Untuk pertama kalinya, para siswa menggelar pemilihan ketua sekaligus wakil ketua organisasi Ikatan Pelajar Nahdlotul Ulama(IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlotul Ulama(IPPNU) komisariat SMK Ma'arif 9 Kebumen dengan cara pencoblosan.

    Proses pencoblosan juga dilaksanakan sejak pagi hingga sore. Pemilihan dilakukan selayaknya proses yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Para kandidat yang maju pun terlebih dahulu melalui proses penjaringan, seleksi hingga ditetapkan sebagai calon ketua. Semua siswa juga diberi hak pilih untuk memilih kandidat ketua sekaligus wakil IPNU dan IPPNU yang mencalonkan diri. Bahkan proses pencoblosan juga dilaksanakan secara tertutup pada bilik suara.

    Pada pesta demokrasi tersebut, pemilihan ketua dan wakil ketua tidak dijadikan berpasangan alias terpisah. Untuk kandidat ketua IPNU yang mencalonkan terdapat dua calon yaitu, Aziz Al Miftahudin dan Mahmud Arman. Sedangkan kandidat wakil ketuanya  Anwar Yusuf dan Ali Misbakhus Zain.

    Kemudian untuk kandidat ketua IPPNU juga terdapat dua calon, yakni Winda Wiji Lestari dan Murdiyanti. Sementara kandidat wakil ketua IPPNU yakni Nanda Dwinda Sari dan Vikensi. "Dari hasil perhitungan suara, Aziz Al Miftahudin terpilih sebagai ketua IPNU dan  Anwar Yusuf terpilih sebagai wakilnya. Sedangkan ketua IPPNU terpilih yakni Murdiyanti dan wakil ketua terpilih Nanda Dwinda Sari,"ujar Siti Rohmah SE akt selaku guru waka kesiswaan SMK Ma'arif 9 Kebumen

    Kepala sekolah SMK Ma'arif 9 Kebumen Hasyim Asy'ari SPdI menyampaikan, IPNU dan IPPNU merupakan organisasi pengganti OSIS bagi sekolah yang berbasis Ma'arif NU yang dikepalainya. Pesta demokrasi yang digelar merupakan salah satu bentuk pendidikan politik bagi siswa.

    Lebih lanjut Hasyim menjelaskan bahwa pada pemilihan tersebut siswa  ditekankan untuk menghindari praktek muwur atau politik uang. Itu sengaja ditekankan dengan harapan, kedepan proses pesta demokrasi di Kebumen bisa lebih baik. Selain itu agar kedepan siswa tidak menjadi generasi yang rusak dan menghalalkan tindakan politik uang, suap atau semacamnya. "Mengingat proses Pilkada Kebumen 9 Desember 2015 kemarin cukup memprihatinkan,  karena marak politik uang. Maka dari itu kami merasa mempunyai tanggung jawab untuk mendidik generasi muda agar mempunyai prinsip demokrasi yang baik dan santun," ucapnya.(mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top