DAMIANUS BRAM/RASO |
”Kami belum mendapat kepastian karena dari sana (Donohudan, Red) belum ada data. Nanti kami tahunya ketika di Donohudan setelah dipilah-pilah. Nanti di Donohudan selama lima hari dulu ada pembinaan,” kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Klaten Hadi Saputro.
Saat melakukan pengecekan nanti akan dilakukan pendataan eks Gafatar asal Klaten secara lengkap. Hal ini berkaitan untuk menentukan tempat penampungan yang akan digunakan. Awalnya kesbangpol mendapatkan informasi tidak ada eks Gafatar asal Klaten.
Setelah ada perkembangan, eks Gafatar dari Klaten 10 orang. Meski demikian, data tersebut belum dipastikan valid karena kepastiannya baru diperoleh ketika pemkab melakukan peninjauan kemarin. ”Kalau pun ada eks Gafatar asal Klaten, nanti ditampung dan dibina sebelum kembali ke masyarakat,” jelas dia.
Meski sudah ada rencana menampung, namun dia belum mengetahui tempat yang akan digunakan eks Gafatar. Pasalnya, tempat penampungan akan disesuaikan dengan jumlah eks Gafatar asal Klaten yang akan ditampung. ”Selama di penampungan akan mendapatkan pembinaan spiritual, wawasan kebangsaan, dan kesatuan,” paparnya.
Sementara itu, Kapolres Klaten AKBP Faizal terus berkoordinasi dengan Pemkab Klaten mengenai penyambutan eks Gafatar. Setelah lima hari dikarantina di Asrama Haji Donohudan dan dilakukan pendataan, eks Gafatar akan dijemput masing-masing pemda.
”Kami mendapatkan informasi sementara untuk Gafatar yang berasal dari Klaten sementara tidak ada, nihil. Namun kami tetap menunggu informasi karena ada pemberangkatan pada hari ini (kemarin, Red) dari Kalimantan dengan menggunakan KRI. Kemungkinan beberapa hari akan sampai,” ujarnya.
Pihaknya akan terus memantau kedatangan eks Gafatar asal Klaten yang menggunakan KRI. Nantinya jika ada eks Gafatar asal Klaten, polres sudah ada upaya bersama pemerintah daerah bersama provinsi akan mengerelokasi. ”Kalau nanti ada, kita tampung dulu ke pemerintah daerah. Tapi tampungnya juga belum tahu,” papar kapolres. (ren/un)