ARIEF BUDIMAN/RASO |
BOYOLALI – Rencana pemulangan eks anggota organisasi massa (ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) wilayah Jateng dan DIJ melalui udara gagal. Beredar informasi jika mereka menolak dipulangkan ke Jawa Tengah (Jateng).
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Solo menyebutkan, rencana awal pemulangan mereka akan menumpang kapal laut. Namun pada Jumat lalu (22/1), rencana pemulangan berubah menggunakan jalur udara. Mereka diberangkatkan dari Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) menuju Bandara Adisoemarmo, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, pada Jumat pukul 22.55.
Namun hingga lewat pukul 24.00, belum ada penerbangan satu pun dari Pontianak yang membawa eks anggota Gafatar. Lantas kemarin siang (23/1), muncul informasi lagi jika eks anggota Gafatar Jateng dipulangkan melalui jalur laut. Mereka akan diberangkatkan sekitar pukul 11.30. Pemberangkatan menggunakan KRI Gilimanuk dengan Rute Pontianak-Semarang ini mencapai 350 orang.
Manajer Opersional PT Angkasa Pura I Bandara Adisoemarmo Yaka Sulistya mengatakan, pada pukul 00.10, pihaknya mendapat informasi dari Bandara Supadio jika penerbangan eks anggota Gafatar hingga saat ini belum ada kepastian. Lantas ada kemungkinan dibatalkan. Selain belum ada security clearence untuk penerbangan, jumlah penumpang pesawat juga belum memenuhi kuota penerbangan. ”Ada informasi jika mereka menolak dipulangkan ke Jawa Tengah,” terang Yaka.
Yaka sendiri tak mengetahui alasan pasti pembatalan atau penundaan penerbangan tersebut. Sebab, pihaknya hanya bertugas menyiapkan fasilitas pendaratan. Berdasar informasi terakhir, teknis pemulangan akan dikembalikan seperti semula, yakni menggunakan kapal laut. ”Meski belum ada kepastian, kami tetap siap 24 jam,” tegas dia.
Sementara itu, Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono mengatakan, berdasarkan koordinasi denga Polda Kalbar, gagalnya pemulangan ratusan eks anggota Gafatar ini disebabkan adanya provokasi dari sejumlah orang. Sehingga mereka menolak dipulangkan ke Jateng. ”Ada 10 orang yang ditahan oleh Polda Kalbar. Yang salah satunya adalah Cakraningrat, eks ketua DPD Gafatar Jateng,” tandas Budi.
Sementara itu, total eks anggota Gafatar yang sudah dipulangkan mencapai 1.309 orang dari berbagai daerah. Mereka dipulangkan menjadi dua bagian, yakni melalui jalur udara 959 orang dan jalur laut 350 orang. Pemulangan via udara, dengan rincian tujuan Jakarta 566 orang dan Surabaya 393 orang.
Lantas pemulangan via laut sekitar pukul 11.30. Mereka diberangkatkan KRI Gilimanuk rute Pontianak-Semarang mengangkut eks Gafatar asal Jateng 350 orang. Proses pemulangan selanjutnya direncanakan pada hari ini dengan menggunakan KRI Teluk Bone dan KRI Teluk Banten. Sembari menunggu proses evakuasi eks Gafatar dari beberapa kabupaten, seperti Sambas, Landak, dan Kayong Utara yang sedang dibawa ke Pontianak. (wid/un)