• Berita Terkini

    Selasa, 05 Januari 2016

    Reuni Keluarga, Nanggap Wayang Kulit

    agung/ekspres
    PURWOREJO-Paket sembako dan hadiah kepada 200 orang warga diberikan keluarga besar Glondong Dlangu Keturunan Dipo Dimedjo, akhir pekan lalu. Kegiatan dilanjutkan dengan pementasan wayang kulit semalam suntuk di rumah salah satu anggota keluarga, Mahendro Sumardjo. Kegiatan lima tahunan setiap 31 Desember itu, merupakan ajang reuni seluruh keturunan Glondong Dlangu yang tersebar di berbagai daerah.

    Perwakilan keluarga, Mahendro Sumardjo (57) mengatakan, acara tersebut merupakan kali ketiga digelar untuk menjalin silaturahmi seluruh keturunan Dipo Dimedjo. Kegiatan tersebut diharapkan mampu merekatkan hubungan persaudaraan dan meningkatkan hubungan emosional anggota keluarga. "Kalau tidak ada acara seperti ini, mungkin banyak keturunan Glondong Dlangu yang tidak saling kenal. Melalui kegiatan ini semua anggota keluarga besar bisa saling ketemu," katanya, Kamis (31/12) malam.

    Acara tersebut dihadiri ratusan anggota keluarga besar Glondong Dlangu, ratusan warga, Muspika Butuh, Sekda Purworejo Tri Handoyo, Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI Sapto Amal Damandari dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

    Acara dilaksanakan mulai Kamis (31/12) pagi hingga malam hari. Kegiatan diawali dengan pembagian 200 paket sembako untuk warga kurang mampu yang ada di Desa Dlangu, Kecamatan Butuh. Ratusan warga yang mendapatkan bantuan sembako dipilih sesuai kriteria yang ditentukan, bekerjasama dengan pemerintah desa setempat.

    Usai pemberian sembako, acara dilanjutkan dengan pembagian aneka hadiah, diantaranya televisi dan kipas angin. "Bakti sosial itu sebagai wujud kepedualian kami terhadap warga yang masih kekurangan. Selain itu, melalui kegiatan tesebut, kami ingin selalu menjalin hubungan baik dengan warga desa. Sebab, kami semua berasal dari tanah kelahiran Desa Dlangu," kata Mahendro.

    Pada malam harinya, kegiatan dilanjutkan dengan pementasan wayang kulit oleh dalang Ki Nurcholis, dalang terbaik pada Festival Dalang Muda Tingkat Provinsi Jateng 2015. Dalang Ki Nurcholis membawakan lakon berjudul 'Wahyu Nugroho Jati.' Ratusan warga tampak antusias menyaksikan pertunjukan wayang kulit yang bersamaan dengan perayaan tahun baru 2016.

    Salah satu cucu Dipo Dimedjo, Tiyas Tuti (55) mengatakan, glondong pada zaman dulu merupakan sebuah jabatan koordinator lurah. Dipo Dimedjo pernah dipercaya menjabat jabatan tersebut. "Kami ingin meneruskan perjuangan eyang Dipo Dimedjo dalam turut membantu masyarakat," tuturnya.

    Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan, kegiatan silaturahmi tersebut sangat penting untuk menjalin komunikasi semua anggota keluarga. Dilaksanakannya pertunjukan wayang merupakan upaya melestarikan budaya bangsa. "Kegiatan ini sangat baik untuk mengenalkan generasi muda terhadap khasanah budaya bangsa," tandasnya. (baj)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top