IMAM/EKSPRES |
Hal itu menyusul pernyataan Polda Metro Jaya, yang mengemukakan jika Sugito adalah warga sipil yang menjadi korban bom, dan bukan pelaku pengeboman. Pernyataan tersebut setelah Polda Metro Jaya menemukan kecocokan pada identitas korban.
Namun siapa sangka Sugito yang dikenal sebagai warga Griya Panorama Indah Blok E2 Desa Purwasari Kecamatan Purwasati Kabupaten Karawang Jawa Barat tersebut , ternyata berasal dari Kabupaten Kebumen.
Sugito merupakan anak tunggal dari pasangan Almarhum Nasori dan Aminah (70) warga RT 1 RW 4 Desa Bumiarjo Kecamatan Klirong. Selain itu istri Sugito Lastri (50) juga merupakan warga Kabupaten Kebumen. Tepatnya warga RT 2 RW 1 Desa Trikarso Kecamatan Sruweng.
Informasi yang berhasil dihimpun Ekspres, Sugito pindah bersama ibu dan Istrinya ke Jakarta sejak tahun 1998. Di ibu kota, Sugito bekerja sebagai karyawan perusahaan ekspedisi. Namun sekitar tiga tahun yang lalu Aminah pulang kembali ke rumahnya yang berada di Desa Bumiarjo.
Kepala Desa Bumiarjo Sulatomo mengatakan, pihaknya sangat kaget saat mendengar jika Sugito adalah pelaku pengeboman. Pasalnya selama ini Sugito dikenal baik oleh masyarakat. Sugito biasanya pulang ke kampung halaman pada liburan lebaran. “Sebagai teman SD nya, saya sangat kaget saat mendengar kabar tersebut. Saya sendiri tidak percaya jika Sugito menjadi salah satu pelaku pengeboman tersebut,” tuturnya, Minggu (17/1/2016).
Dijelaskannya, adanya kabar tersebut berawal saat salah satu tetangga istri Sugito mendatangi rumah Aminah. Tujuan dari kedatanganya adalah untuk menjemput Aminah ke Jakarta terkait persoalan yang menimpa anaknya. Saat itu, Sugito masih di duga sebagai pelaku pengeboman oleh Polda Metro Jaya. “Saya sangat kaget, dan tidak menyangka sama-sekali, jika Sugito di duga sebagai pelaku,” katanya.
Kondisi rumah Aminah sendiri saat ini kosong. Pasalnya Aminah sedang pergi ke Jakarta sejak Jumat (15/1) lalu. Aminah ke Jakarta didampingi besannya yang tidak lain adalah orang tua Lastri.
Sementara itu, Nining (53) yang tidak lain adalah kakak Lastri mengatakan, kabar meninggalnya Sugito tentu membuat keluarga terpukul. Terlebih sebelumnya Sugito diduga sebagai pelaku pengeboman. Menurut Nining selama ini Sugito dikenal sebagai orang yang sangat baik dan lugu. Sugito sangat baik kepada tetangga maupun keluarga. “Saya sangat mengenal adik ipar saya, orangnya sangat baik dan lugu. Makanya saya tidak percaya jika dia adalah pelaku pengeboman,” paparnya.
Lebih lanjut, Nining mengatakan Sugito meninggalkan tiga orang anak yaitu Egi yang kini sudah berumah tangga. Tangguh yang masih bersekolah STM dan Kukuh yang baru bersekolah SMP. "Sugito dimakamkan di Jakarta, dan kini masalahnya sudah selesai semua. Sugito bukanlah pelaku namun hanya korban," ucapnya.