SUDARNO AHMAD/EKSPRES |
Hadir tiga narasumber dalam acara tersebut, yaitu ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kebumen, KH Abduh Hisyam, yang menyoroti persoalan cinta dari pespektif agama. Selain itu, Psikolog Nurrohmah, yang menyoroti cinta dari perspektif psikologi. Serta Direktur PKU Muhammadiyah Sruweng, dr Hasan Bayuni, yang juga ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah, menyoroti cinta dari perspektif fisiologi.
Acara tersebut diselenggarakan bersamaan hari valentine, karena merupakan momentum yang tepat untuk bicara tentang cinta dan kasih sayang.
Valentin Day ini, para remaja harus diberi informasi yang benar tentang cinta kasih, agar mereka tidak terjebak ke dalam pergaulan yang tidak benar. Tujuan diadakannnya acara Talkshow ini adalah memberikan informasi kepada kaum remaja tentang cinta.
Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah dan PC IMM merasa prihatin dengan para remaja yang memandang cinta adalah semata-mata persoalan hubungan antara laki-laki dan perempuan. Ada sebagian remaja yang mengartikan cinta sekedar pacaran. Mereka tidak tahu bahwa cinta lebih besar dari sekedar pacaran. Untuk itu mereka perlu diberi wawasan yang luas tentang cinta, baik dari aspek psikolgis, fisologis,dan agama.
Menurut dr Hasan Bayuni, mengatakan perasaan itu sebenarnya diproses pada bagian otak yg disebut "limbic system" atau sistem limbik (yang merupakan bagian otak yang primitif). Banyak orang menyebut sistem limbik ini sebagai "Alam Bawah Sadar" atau ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam bentuk perilaku yang baik. Seperti menolong orang, memberikan semangat dan dorongan kerja, saling membantu melakukan pekerjaan bersama-sama dan perilaku tulus lainnya.
Ada juga yang mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta, penghargaan dan kejujuran. Termasuk dalam sistem limbik ini adalah hipotalamus, talamus, korpus amigdala, hipokampus dan korteks limbik.
Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang.
Sedangkan, Abduh Hisyam dalam paparannya mengatakan bahwa seluruh ajaran Islam adalah cinta kasih, baik cinta kasih Alah kepada manusia, maupun cinta kasih manusia kepada sesama manusia. "Jika isi kitab suci Al-Quran itu diringkas, maka ringkasannya itu adalah Bismillahi rohmani rohim (dengan nama Allah yang maha pengasih lagi penyayang)," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa mencintai adalah sebuah tindakan aktif. Yang berarti memberi dan tidak berharap untuk mendaptakan imbalan. "Cinta yang mengharapkan imbalan adalah ibarat transaksi jual beli. Ini adalah tipe pasar," kata dia, mengutip Eric Fromm, seraya menolak istilah "jatuh cinta".
Lebih jauh dia menurutkan, cinta adalah sesuatu yang membangkitkan, dan dilakukan dengan penuh kesadaran. Seseorang yang mencintai apa pun, hendaknya ia membiarkan subyek yang ia cintai bebas menjadi dirinya sendiri. (ori)